Rabu, 17 Maret 2010

Kebutuhan Asam Folat Saat Hamil

Kekurangan Asam Folat pada ibu hamil, berdasarkan penelitian, bisa menyebabkan terjadinya kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Bayi mengalami kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang.

Menurut dr. Noroyono Wibowo SpOG, kepala subbagian Fetomaternal Departemen Obestetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dalam Semiloka Manfaat Asam Folat yang diselenggarakan di Jakarta beberapa waktu lalu, Asam Folat merupakan Enzim yang memproduksi DNA (Deoxyribose Nucleic Acid).

Asam Folat juga penting dalam membantu pembelahan sel. Asal Folat juga bisa mencegah Anemia dan menurunkan resiko terjadinya NTD (Neural Tube Effects) dan sebagai antidepresan.

Sering kali para ibu tidak menyadari dirinya kekurangan Asam Folat karena sebagian besar kehamilan terjadi tanpa direncanakan. “Kebanyakan Pasutri (Pasangan Suami Istri) tidak pernah merencanakan kehamilan, tahu-tahu ibu langsung hamil setelah telat datang bulan. Mereka baru datang ke dokter setelah positif hamil beberapa minggu”.

Karena itu, ibu sering tidak membekali diri dengan gizi yang mencukupi ketika sebelum dan sesudah melahirkan. “Kalau kehamilan direncanakan, maka ia akan mempersiapkan gizi yang baik sebelum hamil karena kebutuhan Asam Folat harus disiapkan sejak sebelum kehamilan”.

Di Indonesia sendiri belum ada data pasti berapa prevalensi adanya penyakit kelainan sumsum tulang belakang. “Jumlah angka kematian bayi di Indonesia masih relatif tinggi. Kematian bayi ini masih belum diidentifikasikan penyebabnya karena belum adanya data. Salah satu penyebab kematian adalah kekurangan Asam Folat”, ujar Bowo.

Kekurangan Asam Folat menyebabkan bayi lahir dengan Bibir Sumbing, Bayi lahir dengan berat badan rendah, Down’s Syndrome, dan Keguguran. “Bayi mengalami kelainan pembuluh darah, rusaknya endotel pipa yang melapisi pembuluh darah, menyebabkan lepasnya plasenta sebelum waktunya”.

Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan buang air besar dan kecil, anak tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat dewasa tidak mengalami menstruasi. Pada ibu hamil, kekurang Asam Folat menyebabkan meningkatnya resiko Anemia, sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu dan pucat.

Sumber makanan yang mengandung Asam Folat dalah Hati Sapi (liver), brokoli, jeruk, bayam, dan sebagainya. “Roti dan Susu juga mengandung Asam Folat tinggi karena kini susu dan tepung terigu telah difortifikasi mengandung Asam Folat”, jelas dr. Tim Green PhD dan Department of Human Nutrition University of Otago New Zealand. Hanya saja, hati sapi mengandung vitamin A cukup tinggi yang tidak dianjurkan diberikan kepada ibu hamil karena dapat menyebabkan gangguan kahamilan, oleh sebab itu digantikan oleh Susu.

Kebutuhan Asam Folat untuk ibu hamil dan usia subur sebanyak 400 mikrogram/hari atau sama dengan 2 (dua) Gelas Susu. “Mengkonsumsi Asam Folat tidak hanya ketika hamil, tetapi sebelum hamil juga sangat dianjurkan. Banyak negara telah melakukan kebijakan dalam pengurangan NTD dengan memwajibkan ibu mengkonsumsi Asam Folat”. [ibuhamil.com]

*******
sumber: Media Indonesia 4 Februari 2005
www.bayidananak.com

Kamis, 04 Maret 2010

Muhammad adalah Nabi Umat Hindu

New Delhi, India. Seorang professor bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA dalam salah satu buku terakhirnya berjudul "KALKY AUTAR" (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.

Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.

Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "KALKY AUTAR" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw.

Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY AUTAR diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama SYANUYIHKAT dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta kata SYANUYIHKAT adalah paduan dua kata yaitu SYANU artinya ALLAH sedangkan YAHKAT artinya anak laki atau hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN.

Dengan demikian kata SYANUYIHKAT artinya "ABDULLAH". Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya "AMINAH". Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya MINAH.

Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam sebuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam.

Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra' Mi'raj dimana Rasullah mengendarai Buroq

****

Dikutip dari buletin Aktualita Dunia Islam no 58/II Pekan III/februari 1998

Obat Tradisional untuk Bayi

Disaat cuaca tak menentu seperti sekarang ini, bayi rentan terhadap penyakit. Tapi jika sudah terlanjur terkena penyakit (ringan), maka janganlah cepat2 memberi obat kimia kepada bayi. Masih ada obat2an tradisional yang bisa ayah & bunda gunakan untuk mengobatinya, kasian bayi kita jika sudah terkena obat2an kimia. Karna seperti yang saya ketahui, obat2an kimia hanya akan membuat bayi menjadi ketagihan dan tubuhnya akan kebal terhadap obat2an tersebut, akhirnya bayi tidak takut lagi kepada obat2an kimia.

Berikut adalah daftar obat2an tradisional yang bisa ayah & bunda gunakan :

Bawang Merah Untuk menurunkan demam, parut bawang merah secukupnya, balurkan di tubuh bayi/anak.

Untuk borok, 3 siung bawang merah dan 2 jari rimpang kunyit dicuci, diparut, lalu dicampur dengan 2 sendok minyak kelapa baru. Hangatkan diatas api kecil sambil diaduk. Setelah dingin, oleskan pada bagian tubuh yang sakit sebanyak 2 kali sehari.

Untuk masuk angin, 8 siung bawang merah, dicuci, tumbuk halus, campur dengan air kapur sirih secukupnya. Balurkan dipunggung, leher, perut dan kaki.

Jahe Untuk menghilangkan masuk angin, perut kembung dan kolik pada anak. Caranya,¼ sendok teh bubuk jahe kering dilarutkan dalam ½ cangkir air panas. Berikan 1-2 kali per hari sesuai umurnya.

Kunyit (kunir) Untuk diare, ½ jari kunyit dan 3 lembar daun jambu biji muda segar dihaluskan, campur dengan ½ cangkir air, lalu diperas. Setelah disaring, diminumkan pada anak sekehendaknya.

Untuk kulit berjamur atau becak putih jamur/ruam popok karena pemakaian diapers, parut kunyit lalu oleskan.

Daun jambu Biji (jambu klutuk, jambu batu) Untuk diare, 3 lembar daun jambu biji muda dan segar dicuci bersih, tumbuk halus, beri ½ cangkir air matang hangat, diperas dan diambil airnya. Beri garam secukupnya sebelum diminumkan pada anak. Air perasan diberikan pada anak sekehendaknya.

Belimbing wuluh (belimbing asam, belimbing buluk) Biasanya digunakan untuk obat batuk anak. Caranya, kukus (dalam panci Kecil tertutup selama beberapa jam) satu genggam (sekitar 11-12 gram) bunga belimbing wuluh segar, 5 butiradas, 1 sendok makan gula batu dan 1/2 gelas air. Saring dan minumkan 2-3 kali per hari dengan dosis sesuai usia anak.

Mengkudu (pace) Untuk meringankan perut kembung pada bayi. Caranya, panaskan daun mengkudu diatas api beberapa saat, lalu olesi minyak kelapa segar / yang baru. Tempelkan pada perut anak sewaktu hangat. Bisa diulang beberapa kali.

Kemiri Berkhasiat menyuburkan rambut bayi. Caranya, minyak kemiri dioleskan pada kepala bayi/anak sambil dipijat perlahan setiap malam. Pagi hari rambutdisampo dan dibilas dengan air hangat hingga bersih. Minyak kemiri ini lebih baik yang sudah jadi.

Air Kelapa Muda Dapat digunakan untuk obat muntaber karena air kelapa muda banyak mengandung mineral kalium, yang banyak keluar ketika anak muntaber. Dosisnya tak ada takarannya, sekendak anak.

Brotowali (Putrawali, andawali) Untuk pemakaian luar bermanfaat menyembuhkan luka-luka dan gatal-gatal akibat kudis (scabies). Caranya, 2-3 jari batang brotowali dipotong kecil-kecil, rebus dengan 6 gelas air. Setelah mendidih, biarkan selama ½ jam. Saring air dan gunakan untuk mengobati luka serta gatal-gatal.

Jeruk Nipis Untuk mencairkan dahak dan obat batuk anak. Caranya, campur 1 sdm air perasan jeruk nipis, 3 sdm madu murni, 5 sdm air matang, lalu ditim selama 30 menit. Takaran minum bayi antara usia 6-1 tahun : 2 kali 1/2 sdt ; anak 1-3 tahun : 2 kali 1 sdt; anak 4-5 tahun : 2 kali 1 1/2 sdt. Cara lain, potong 1 buah jeruk nipis, peras airnya, taruh dalam gelas / cangkir. Tambahkan kecap manis, aduk. Takaran minum untuk anak, 3 kali 1 sdt per hari.

Kentang Untuk obat bisul. Caranya, parut kentang dan peras. Oleskan sari air dan parutan kendtang segar dioleskan pada bisul 3-4 kali per hari Bisa pula untuk ruam kulit yang disebabkan biang keringat atau keringat buntet (miliaria), karena sifat kentang yang mendinginkan.

Banglai (bangle, panglai, manglai, pandhiyang) Untuk menenangkan bayi dan anak yang sering rewel pada malam hari, Balurkan parutan banglai segal di kening dan badan anak.

Minyak zaitun Untuk mengobati kerak kepala atau ketombe pada bayi (craddle crap), sebanyak 1-2 kali per hari dioleskan pada kulit kepala.

Lidah buaya Untuk mengobati luka bakar pada bayi dan anak. Caranya dengan mengoleskan daging daun lidah buaya pada seluruh permukaan kulit yang menderita luka bakar.
Daun pepaya. Berkhasiat meningkatkan nafsu makan, menyembuhkan penyakit malaria, panas, beri-beri dan kejang perut. Caranya, daun pepaya muda ditumbuk, diperas, saring, lalu minum airnya.

Temulawak (koneng gede) Untuk menambah nafsu makan. Caranya, 150 gram temulawak 50 gram kunyit segar dikupas, iris tipis, rendam dalam 500 cc madu kapuk dalam toples tertutup selama 2 minggu. Setelah 2 minggu ramuan siap untuk digunakan. Aturan minum : 1 sendok makan madu temulawak dilarutkan dalam ½ cangkir air hangat, diminum pagi dan sore.

Kencur Untuk meringankan batuk pada anak. Caranya, 5 gram kencur segar dicuci bersih, parut, lalu tambahkan 2 sdm air putih matang dan diaduk. Setelah disaring, tambahkan 1 sdm madu murni. Berikan 2-3 kali sehari.

Adas (fennel) Teh adas dapat dipakai untuk meringankan bayi yang menderita kolik atau yang kesakitan akibat erupsi (keluarnya) gigi. Untuk obat masuk angin dan kolik, caranya 1 sdt teh adas dilarutkan dengan 1 cangkir air mendidih, aduk hingga larut. Setelah agak dingin, larutan dapat diminumkan pada bayi/anak dengan takaran sesuai umurnya

Rabu, 03 Maret 2010

Resiko Persalinan Caesar

Jaman dahulu kala, persalinan hampir selalu mengenal kata "normal", dalam arti bayi keluar melalui "jalan lahir" atau vagina. Seorang kerabat pernah bercerita, ketika melahirkan anaknya yang sungsang, oleh bidan perutnya "dipijat sedemikian rupa" supaya posisi kepala bayi mengarah ke vagina. Walhasil rasanya pasti sakit luar biasa, karena pada saat itu bayinya sudah menendang-nendang, dan tangan bidan menekan sebegitu kerasnya untuk bisa memutar posisi bayi.

Saya sendiri merupakan produk "caesar". Pada saat itu (akhir dekade 70an), caesar adalah jalan akhir yang baru diambil ketika proses kelahiran normal tidak mungkin dilakukan. Posisi saya sewaktu di perut ibu waktu itu sungsang 180 derajat, artinya posisinya benar-benar terbalik dari yang semestinya (membujur, bukan melintang). Sebelum keluar keputusan caesar dari dokter, dokter tetap mengusahakan proses kelahiran secara normal. namun setelah dipastikan tidak mungkin, barulah dokter minta persetujuan dari ayah untuk melakukan operasi caesar.

Walhasil saat itu saya lahir telat sekitar 4 jam, sehingga saya keluar dalam keadaan biru dan keracunan air ketuban. Namun mulai akhir dekade 90an sampai dengan saat ini, melahirkan dengan cara caesar seakan-akan menjadi trend dan mode. Para calon ibu berbondong-bondong mem-booking rumah sakit untuk melakukan proses kelahiran dengan cara caesar, seperti halnya mem-booking hotel.

Operasi caesar pun banyak yang dilakukan tanpa anjuran medis sama sekali. Alasan yang diberikan umumnya agar bisa memilih tanggal lahir seperti yang diinginkan (misalnya, pada pergantian millenium), juga untuk alasan praktis seperti sang ibu tidak perlu tersiksa harus mengejan, selain itu rasa nyeri yang ditimbulkan saat proses kelahiran juga tidak separah melahirkan normal karena sang ibu mengalami bius, baik lokal maupun total. Tak heran, angka kelahiran caesar di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

Banyaknya calon ibu yang minta di-caesar tanpa rekomendasi medis, diduga karena kurangnya informasi tentang hal itu. Padahal, resiko operasi itu banyak dan serius, sehingga jauh lebih berbahaya dibanding persalinan normal. Dan yang harus memikul resiko itu bukan cuma sang ibu, tapi juga bayi. WHO sendiri mengatakan bahwa seharusnya operasi caesar hanya digunakan untuk menangani 10-15% persalinan.

Dalam kesempatan ini, mediasehat akan membantu para calon ibu untuk mengetahui seluk beluk resiko kelahiran secara caesar, baik pada ibu, maupun pada bayi.RESIKO PADA IBU Resiko Jangka Pendek

1. Infeksi pada Bekas Jahitan

Infeksi luka akibat persalinan caesar beda dengan luka persalinan normal. Luka persalinan normal sedikit dan mudah terlihat, sedangkan luka operasi caesar lebih besar dan berlapis-lapis. Untuk diketahui, ada sekitar 7 lapisan mulai dari kulit perut sampai dinding rahim, yang setelah operasi selesai, masing-masing lapisan dijahit tersendiri. Jadi bisa ada 3 sampai 5 lapis jahitan. Bila penyembuhan tidak sempurna, kuman akan lebih mudah menginfeksi sehingga luka menjadi lebih parah. Bukan tidak mungkin dilakukan penjahitan ulang.

2. Infeksi Rahim

Infeksi Rahim terjadi jika ibu sudah kena infeksi sebelumnya, misalnya mengalami pecah ketuban. Saat dilakukan operasi, rahim pun terinfeksi. Apalagi jika antibiotik yang digunakan dalam operasi tidak cukup kuat.

3. Keloid

Keloid atau jaringan parut muncul pada organ tertentu karena pertumbuhan berlebihan. sel-sel pembentuk organ tersebut. Ukuran sel meningkat dan terjadilah tonjolan jaringan parut. Perempuan yang punya kecenderungan keloid tiap mengalami luka niscaya mengalami keloid pada sayatan bekas operasinya.

4. Cedera Pembuluh Darah

Pisau atau gunting yang dipakai dalam operasi beresiko mencederai pembuluh darah. Misalnya tersayat. Kadang cedera terjadi pada penguraian pembuluh darah yang lengket. Ini adalah salah satu sebab mengapa darah yang keluar pada persalinan caesar lebih banyak dibandingkan persalinan normal.

5. Cedera pada Kandung Kemih

Kandung kemih letaknya melekat pada dinding rahim. Saat operasi caesar dilakukan, organ ini bisa saja terpotong. Perlu dilakukan operasi lanjutan untuk memperbaiki kandung kemih yang cedera tersebut.

6. Perdarahan

Perdarahan tak bisa dihindari dalam proses persalinan. Namun, darah yang hilang lewat operasi caesar dua kali lipat dibandingkan lewat persalinan normal.

7. Air Ketuban Masuk ke Pembuluh Darah

Selama operasi caesar berlangsung, pembuluh darah terbuka. Ini memungkinkan komplikasi berupa masuknya air ketuban ke dalam pembuluh darah (embolus). Bila embolus mencapai paru-paru, terjadilah apa yang disebut pulmonary embolism. Jantung dan pernapasan ibu bisa terhenti secara tiba-tiba. Terjadilah kematian mendadak.

8. Pembekuan Darah

Pembekuan darah bisa terjadi pada urat darah halus di bagian kaki atau organ panggul. Jika bekuan ini mengalir ke paru-paru, terjadilah embolus.

9. Kematian Saat Persalinan

Beberapa penelitian menunjukkan, angka kematian ibu pada operasi caesar lebih tinggi dibanding persalinan normal. Kematian umumnya disebabkan kesalahan pembiusan, atau perdarahan yang tak ditangani secara cepat.

10. Kelumpuhan Kandung Kemih

Usai operasi caesar, ada kemungkinan ibu tidak bisa buang air kecil karna kandung kemihnya kehilangan daya gerak (lumpuh). Ini terjadi karena saat proses pembedahan berlangsung, kandung kemih terpotong.

11. Hematoma

Hematoma adalah perdarahan dalam rongga tertentu. Jika ini terjadi, selaput di samping rahim akan membesar membentuk kantung akibat pengumpulan darah yang terus menerus. Akibatnya fatal, yaitu kematian ibu. Sebenarnya, kasus ini juga bisa terjadi pada persalinan normal. Tapi mengingat resiko perdarahan pada operasi caesar lebih tinggi, resiko hematoma pun lebih besar.

12. Usus Terpilin

Operasi caesar mengakibatkan gerak peristaltik usus tak bagus. Kemungkinan karena penangananan yang salah akibat manipulasi usus, atau perlengketan usus saat mengembalikannya ke posisi semula. Rasanya sakit sekali dan harus dilakukan operasi ulang.

13. Keracunan Darah

Keracunan darah pada operasi caesar dapat terjadi karena sebelumnya ibu sudah mengalami infeksi. Ibu yang di awal kehamilan mengalami infeksi rahim bagian bawah, berarti air ketubannya sudah mengandung kuman. Jika ketuban pecah dan didiamkan, kuman akan aktif sehingga vagina berbau busuk karena bernanah. Selanjutnya, kuman masuk ke pembuluh darah ketika operasi berlangsung, dan menyebar ke seluruh tubuh. Keracunan darah yang berat menyebabkan kematian ibu.

Resiko Jangka Panjang

14. Masalah Psikologis

Berdasarkan penelitian, perempuan yang mengalami operasi caesar punya perasaan negatif usai menjalaninya (tanpa memperhatikan kepuasan atas hasil operasi). Depresi pasca persalinan juga merupakan masalah yang sering muncul. Beberapa mengalami reaksi stres pascatrauma berupa mimpi buruk, kilas balik, atau ketakutan luar biasa terhadap kehamilan. Masalah psikologis ini lama-lama akan mengganggu kehidupan rumah tangga atau menyulitkan pendekatan terhadap bayi. Hal ini bisa muncul jika ibu tak siap menghadapi operasi.

15. Pelekatan Organ Bagian Dalam

Penyebab pelekatan organ bagian dalam pasca operasi caesar adalah tak bersihnya lapisan permukaan dari noda darah. Terjadilah pelengketan yang menyebabkan rasa sakit pada panggul, masalah pada usus besar, serta nyeri saat melakukan hubungan seksual. Jika kelak dilakukan operasi caesar lagi, pelekatan bisa menimbulkan kesulitan teknis hingga melukai organ lain, seperti kandung kemih atau usus.

16. Pembatasan Kehamilan

Dulu, perempuan yang pernah menjalani operasi caesar hanya boleh melahirkan tiga kali. Kini, dengan teknik operasi yang lebih baik, ibu memang boleh melahirkan lebih dari itu, bahkan sampai lima kali. Tapi resiko dan komplikasinya makin berat.

Resiko Persalinan Selanjutnya

17. Sobeknya Jahitan Rahim

Ada tujuh lapis jahitan yang dibuat saat operasi caesar. yaitu jahitan pada kulit, lapisan lemak, sarung otot, otot perut, lapisan dalam perut, lapisan luar rahim, dan rahim. Jahitan rahim ini bisa sobek pada persalinan berikutnya. Makin sering menjalani operasi caesar, makin tinggi resiko terjadinya sobekan.

18. Pengerasan Plasenta

Plasenta bisa tumbuh ke dalam melewati dinding rahim, sehingga sulit dilepaskan. Bila plasenta sampai menempel terlalu dalam (sampai ke myometrium), harus dilakukan pengangkatan rahim karena plasenta mengeras. resikonya terjadi plasenta ini bisa meningkat karena operasi caesar.

19. Tersayat

Ada dua pendapat soal kemungkinan tersayatnya bayi saat operasi caesar. Pertama, habisnya air ketuban yang membuat volume ruang di dalam rahim menyusut. Akibatnya, ruang gerak bayi pun berkurang dan lebih mudah terjangkau pisau bedah. kedua, pembedahan lapisan perut selapis demi selapis yang mengalirkan darah terus menerus. Semburan darah membuat janin sulit terlihat. Jika pembedahan dilakukan hati-hati, bayi bisa tersayat di bagian kepala atau bokong. Terlebih, dinding rahim sangat tipis.

20. Masalah Pernapasan

Bayi yang lahir lewat operasi caesar cenderung mempunyai masalah pernapasan yaitu napas cepat dan tak teratur. Ini terjadi karena bayi tak mengalami tekanan saat lahir seperti bayi yang lahir alami sehingga cairan paru-parunya tak bisa keluar. Masalah pernapasan ini akan berlanjut hingga beberapa hari setelah lahir.

21. Angka APGAR Rendah

Angka Apgar adalah angka yang mencerminkan kondisi umum bayi pada menit pertama dan menit ke lima. Rendahnya angka Apgar merupakan efek anestesi dan operasi caesar, kondisi bayi yang stres menjelang lahir, atau bayi tak distimulsai sebagaimana bayi yang lahir lewat persalinan normal. Berdasarkan penelitian, bayi yang lahir lewat operasi caesar butuh perawatan lanjutan dan alat bantu pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan bayi lahir normal.

Sumber : www.ummuyahya.blogspot.com

Para Ayah pun Dapat Berpartisipasi


Seharusnya sudah menjadi hal biasa jika suami ikut berperan dalam mempromosikan menyusu ASI Eksklusif, dan terutama proses Inisiasi Menyusu Dini. Seperti hasil sebuah penelitian S3 dari UI, yang menyatakan bahwa peran suami sangat diperlukan untuk mensukseskan ASI Eksklusif.

WABA, jaringan global yang peduli dengan isu seputar menyusui, kini pun menyediakan sebuah halaman khusus yang membahas peran Ayah/Suami, atau bahkan para pria, untuk ikut terlibat. Dalam halaman yang baru dibuka sejak tahun 2006, Anda bisa temui beberapa referensi yang mendukung peran kaun adam dalam proses menyusui. Program ini disebut sebagai Men's Initiative.

Dalam salah satu publikasinya, program ini menulis tentang 7 hal yang dapat Ibu lakukan, agar para Ayah turut berpartisipasi dalam kegiatan mengurus anak/bayi (yang saya terjemahkan secara bebas):

1. Cobalah melihat sesuatu dari perspektif Ibu

Ada kalanya para Ibu menilai kontribusi Ayah berdasarkan apa yang selama ini si Ibu lakukan. Hal ini menyebabkan peran Ayah menjadi sangat kecil, bahkan jadi terabaikan. Sebaliknya, para Ayah terkadang mengukur kontribusinya berdasarkan apa yang dilihatnya dari sang Kakek ('Ayah' si Ayah pada waktu kecil/sebelum menikah). Terkadang bahkan berdasarkan teman-teman berkumpul, atau teman se kantornya. Dengan sudut pandang seperti ini, Ayah jadi terlalu cepat puas, atau sudah merasa memberi kontribusi yang cukup.

2. Sesuaikan standar Anda (terhadap kontribusi si Ayah)

Bahwa pria dan wanita memiliki standar yang berbeda, itu sudah menjadi keniscayaan. Karenanya, Ibu harus mau menyesuaikan standar untuk mengukur kontribusi si Ayah. Jangan terlalu keras menuntut Ayah ntuk melakukan persis seperti yang Anda lakukan. Ayah mungkin memiliki gaya atau cara yang unik dalam mengganti popok atau menenangkan bayi yang menangis. Selama cara itu masih aman dan tidak berbahaya, Anda tidak perlu mencerewetinya. Ibu 'kan belum tentu selalu benar... :D

3. Perlakukan suami/pasangan Anda sebagai partner, bukan pembantu

Ketika si Ayah mulai berpikir bahwa perannya dalam keluarga adalah seperti asisten Ibu, Ibu perlu mulai memikirkan peran yang masuk akal untuk dituntut dari suaminya. Kalau Ibu hanya 'meminta bantuan' kepada Ayah, hanya akan menguatkan persepsi Ayah bahwa dia adalah pembantu Ibu, dan memiliki tanggung jawab yang terbatas terhadap perawatan anak. Lebih baik Ibu mendiskusikan bersama Ayah, bagaimana membagi tanggung jawab tersebut secara proporsional.

4. Beri penghargaan yang layak kepada suami Anda

Dalam kelompok, biasanya laki-laki paling benci jika disuruh melakukan sesuatu yang membuat mereka merasa/tampak tidak mampu (tidak kompeten). Di saat yang sama, laki-laki pada umumnya senang kalau diberi penghargaan. Sesekali berilah pujian pada suami Anda atas pekerjaan yang telah dilakukannya, dan dorong dia untuk melakukannya lagi, meskipun tidak sama persis seperti apa yang biasa Anda lakukan.

5. Jangan menjadi 'Si Paling Tahu'

Meskipun Ibu paling tahu bagaimana menghentikan tangisan bayi, cobalah untuk tidak terlalu menggurui suami Anda. Biarkan si Ayah menmukan caranya sendiri, karena dengan begitu akan membangkitkan kepercayaan diri, dan motivasi si Ayah untuk melakukannya lagi. Laki-laki dan perempuan selalu memiliki perbedaan dalam hal mengatasi masalah, jadi jangan terlalu memaksakan cara Anda.

6. Tunjukkan bahwa Anda tidak mungkin bisa melakukan segala hal

Tunjukkan kepada suami Anda bahwa Anda pun memiliki keterbatasan. Dengan memahami hal ini, Ayah akan lebih nyaman dalam mengambil peran dalam kegiatan domestik dalam rumah tangga.

7. Definisikan ulang kata "Bekerja"

Ketika berbagi tanggung jawab, banyak pasangan yang mengalami masalah dalam menggunakan kata "Bekerja". Kegiatan apa saja yang Anda sebut "Bekerja" di rumah? Sepakati pemahaman ini bersama suami, agar tidak memunculkan ketimpangan. Sesekali, lakukanlah pertukaran peran, misalnya membiarkan suami Anda memasak, dan Anda dapat beristirahat. Pertukaran seperti ini akan lebih membangun kesepahaman tentang kontribusi apa yang dapat dilakukan oleh masing-masing.

(Becoming a Better Dad: Seven Ways Your Spouse Can Helps)
Anda dapat mengunduh file aslinya (pdf), di sini.

Selasa, 02 Maret 2010

Operasi Caesar Lebih Beresiko

Dari berita di Kompas, ternyata ditemukan fakta bahwa operasi Caesar malah mempertinggi risiko bayi terserang penyakit. Ini karena bayi dilahirkan di ruangan steril yang pada akhirnya tidak 'melatih' kekebalan bayi untuk berkembang.Tapi yang lebih menggembirakan adalah fakta, bahwa ASI merupakan faktor penting yang bisa mengurangi risiko tersebut.

Dalam usus bayi sendiri, lanjut Dr. Andon terdapat 500 jenis spesies mikroba baik. Beberapa di antaranya adalah bakteriodes, laktobasilus, klostridium, fusobakterium, bifidobakterium, peptokokus dan sebagainya. Hadirnya bakteri baik pada saluran cerna sangat penting dalam pematangan sistem daya tahan tubuh khususnya membentuk toleransi oral dan mengurangi risiko alergi. Apalagi dua dua pertiga sistem kekebalan tubuh berada dalam saluran cerna.

Nah, jadi ASI tetaplah yang terbaik, dengan segala kandungan di dalamnya! Hidup ASI!

Update:

Amankah Operasi Caesar? Jumlah operasi caesar telah meningkat tajam 20 tahun terakhir. Operasi ini kadang-kadang terlalu sering dilakukan sehingga para kritikus menyebutnya sebagai panacea (obat mujarab) praktek kebidanan.

Bersenang-senang Dahulu, Sakit-sakitan Kemudian? Tonya Jamois , Ketua International Caesarean Awareness Network (ICAN - Jaringan Masyarakat Internasional Peduli Caesar) mengatakan, “ American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG - Perkumpulan Ahli Obstetrik dan Ginekologi di Amerika) telah memberikan peraturan untuk para anggotanya, yakni untuk sebuah operasi caesar, mereka harus menunjukkan pada pasien bukan saja prosedur operasi, tapi juga harus menjelaskan bahwa operasi caesar lebih berisiko untuk ibu dan bayinya dibandingkan dengan persalinan normal.”

Operasi Caesar dan Risikonya Tindakan medis ini hanya dilakukan jika ada masalah pada proses kelahiran yang bisa mengancam nyawa ibu dan janin. Misalnya, bayi terlilit tali pusar, jalan lahir tertutup plasenta persalinan macet, preeklamsia, bayi dalam posisi sungsang serta terjadi perdarahan sebelum proses persalinan.

Operasi Caesar tanpa Alasan Bikin Bayi Sulit Bernafas Bayi-bayi yang dilahirkan dengan tin­da­kan caesar tanpa alasan medis disi­nya­lir mengalami masalah pernapasan empat kali lebih tinggi jika dibandingkan bayi yang dilahirkan secara normal.

Panduan Menyimpan ASI

Menyimpan sekitar 60 – 120 ml per botol sangat disarankan untuk mengurangi sisa ASI. ASI dapat disimpan untuk digunakan pada bayi selama ibu bekerja. Wadah untuk menyimpan ASI sebaiknya terbuat dari kaca/gelas, dan tertutup rapat (udara tidak dapat masuk), dan usahakan tidak terkena cahaya matahari langsung. Untuk ketahanan ASI yang disimpan, perhatikan hal-hal berikut:

1. ASI dapat bertahan selama ± 6-8 jam jika disimpan pada suhu ruangan (maksimal 25 derajat Celcius). Suhu ruangan lebih dari 25 derajat Celcius tidak aman untuk menyimpan ASI.
Selubungi wadah penyimpan ASI dengan handuk basah/dingin untuk menghindari suhu yang terlalu panas!

2. ASI dapat bertahan selama ± 24 jam, jika disimpan pada wadah khusus (tas atau termos) yang diselubungi es batu atau es balok.

3. ASI dapat bertahan selama ± 5 hari, jika disimpan di dalam kulkas, pada suhu 4 derajat Celcius. Usahakan menyimpan wadah ASI di bagian paling dalam kulkas (dekat dengan dinding bagian belakang), karena bagian inilah yang paling dingin. Kulkas yang sering dibuka-tutup akan mempengaruhi suhu di dalam kulkas tersebut, sehingga menyimpan di bagian terluar tidak menjamin kestabilan suhu.

4. ASI dapat bertahan selama ± 2 minggu, jika disimpan di freezer dalam kulkas, pada suhu -15 derajat Celcius. Jika menggunakan kulkas yang freezer-nya terpisah (memiliki pintu tersendiri), dapat bertahan selama ± 3-6 bulan.

Setelah disimpan selama beberapa lama, maka untuk menggunakannya kembali perhatikan panduan menghangatkan ASI berikut ini:

a. Hangatkan wadah ASI dengan mengalirinya dengan air hangat, atau merendam sebagian wadah dalam air hangat. Usahakan agar bagian atas wadah (bagian yang ditutup rapat) tidak terkena air hangat tersebut!

b. Jika dikeluarkan dari freezer (ASI dalam keadaan beku), simpan terlebih dahulu di kulkas selama beberapa jam hingga tampak mulai mencair sebelum dihangatkan.

c. Jangan memanaskan ASI pada suhu yang sangat tinggi (direbus pada air mendidih), karena akan merusak kandungan di dalam ASI!

d. ASI beku yang telah dicairkan. Jika ASI beku telah dicairkan, masih bisa disimpan dalam kulkas biasa sampai 24 jam ke depan. Tetapi ASI tidak boleh dibekukan lagi. Tidak diketahui dengan pasti apakah ASI yang tersisa di botol aman dan masih baik kondisinya untuk diminumkan lagi kepada bayi pada saat minum berikutnya.

Untuk mencegah hal ini, sebaiknya ASI disimpan dalam botol yang tidak terlalu besar, jadi mengurangi sisa ASI yang tidak terminum.Menurut buku THE BREASTFEEDING ANSWER BOOK, halaman 228, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat kandungan zat dalam ASI yang tak dikenal untuk melindungi ASI dari bakteri dan kontaminasi.

Sebuah studi, Barger & Bull 1987, mnemukan secara statistik bahwa tidak ada perbedaan kadar bakteri dalam ASI yang telah disimpan 10 jam dalam suhu ruangan dengan ASI yang telah disimpan selama 10 jam. Bahkan sebuah penelitian lain, Pardou 1994, menemukan bahwa setelah 8 hari disimpan di kulkas ada kecenderungan ASI memiliki kadar bakteri yang lebih rendah dibanding saat setelah diperah atau dipompa.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...