Rabu, 28 Juli 2010

Cinta Ibu Menentukan Watak Anak

Di usia balita, bukan hanya kebutuhan gizi saja yang wajib menjadi perhatian para orangtua. Inilah saat yang paling tepat menanamkan rasa cinta dan kasih sayang karena dampaknya akan terus terbawa hingga dewasa.

Meski bayi belum dapat membalas ucapan ayah ibunya, ia dapat menangkap rasa cinta yang disampaikan melalui tatapan, usapan, dan pelukan. Dan, ekspresi cinta yang ditangkapnya akan menjadi modal baginya untuk mengembangkan kekuatan emosional yang kelak membantunya mengatasi stres.

Karena itulah, para pakar menilai ikatan batin antara ibu dan anak menjadi kunci yang menentukan apakah seseorang akan tahan uji melewati berbagai fase kehidupan. Namun, sikap kasih sayang yang ditunjukkan secara berlebihan juga tidak disarankan karena bisa membuat anak merasa terganggu dan malu, terutama ketika anak mulai beranjak besar.



"Kasih sayang yang dicurahkan orangtua kepada anak bukan hanya mengurangi stres, tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan sosialnya yang kelak membantunya di usia dewasa," kata Dr Joanna Maselko.

Dalam risetnya, Maselko dan timnya mengamati 500 orang di Amerika sejak mereka bayi hingga dewasa. Ketika para responden itu masih bayi, peneliti menilai respons ibu mereka terhadap emosi dan kebutuhan anak. Misalnya menilai apakah terdapat interaksi yang hangat antara keduanya.

Tiga puluh tahun kemudian, para peneliti meminta para responden yang kini sudah dewasa itu untuk mengikuti survei mengenai emosi dan perasaan. Ternyata, responden yang dilimpahi kasih sayang oleh ibunya mampu mengatasi tekanan hidup secara lebih baik. Mereka juga mampu mengatasi kecemasan dan emosi negatif.

Dr Terri Apter, psikolog dari Cambridge yang sering melakukan studi mengenai hubungan ibu dan anak, mengatakan, orangtua harus bersikap responsif terhadap kebutuhan anak. "Setiap bayi lahir tanpa tahu bagaimana mengatur emosi mereka. Mereka mempelajari emosi dari kesusahan dan juga ketenangan yang didapatnya," katanya.

Ibu yang responsif, lanjut Terri, paham apakah perhatian yang diberikannya sudah cukup atau kurang. "Ibu yang responsif bukan cuma tahu kapan harus memberi perhatian, tetapi juga kapan harus menjaga jarak," ujarnya.

****

sumber : kompas

Kamis, 22 Juli 2010

My Father ...

Kata orang kedewasaan seseorang itu tergantung dari faktor usia, benarkah demikian?? Postingan ini khusus ditujukan untuk seorang laki-laki hebat yang dulu begitu mendominasi hidupku, laki-laki yang berjuang sekuat tenaga agar keluarganya dapat hidup dengan mapan; yang tak lain adalah ayahku sendiri.

Beliau adalah sosok yang ambisius mengejar cita-cita, punya semangat kerja yang tinggi, hingga selalu menjadi tangan kanan Big Boss nya dimanapun beliau bekerja. Karena itu ga heran jika ada orang-orang tertentu yang tidak menyukai beliau, padahal kesuksesan-kesuksesan beliau adalah hasil kerja keras beliau sendiri yang tentunya bukan dengan cara-cara kotor.

Aku sendiripun ga heran jika ada teman beliau yang ternyata dibelakangnya menikam dengan cara yang kotor, biasanya kalo sudah begini bisa dipastikan beliau langsung buat surat pengunduran diri secepatnya. Setengah ga peduli dengan keluarganya, yang penting secepatnya pergi dari situ dan cari kerja ditempat lain yang lebih nyaman. Pernah selama hampir 3 tahun aku menjadi tulang punggung keluarga, karna beliau belum mendapatkan pekerjaan yang lain, terpaksa aku yang membiayai sekolah adikku hingga tuntas. Walaupun gaji yang kuterima masih minim tapi alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan keluarga kami.

Alhamdulillah sejak aku menikah, ekonomi keluargaku berangsur2 membaik, bahkan bisa dibilang lebih dari cukup. Adikku Astri udah punya penghasilan sendiri, jadi otomatis ga ada lagi tanggungan. Hingga akhirnya Allah menitipkan kembali amanah-Nya di tengah-tengah keluarga kami, seorang bayi mungil yang cantik bernama 'NASSITA PRAMESTY' yang lahir tanggal 12 Juni 2010 lalu.

Kedatangan Nassita sungguh kami sambut dengan hati gembira, hanya saja ujian itu datang kembali. Disinilah masalah yang aku pertanyakan diawal tadi, apakah kedewasaan seseorang itu tergantung dari faktor usia??

Tiba-tiba muncul seseorang yang bermarga 'Sinaga' dikantor ayahku, dia yang entah kenapa begitu membenci ayahku, hingga bersekongkol dengan orang 1 Dept ayahku (HRD Dept karna kebetulan ayahku HRD Manager). Dia (Sinaga) yang menjabat sebagai Kepala Pabrik tiba2 memutasi ayahku, tidak tanggung2 langung ke bagian terendah; yaitu Security (maaf bukan bermaksud merendahkan orang2 Security) alias Satpam. Begitu dimutasi langsung diberikan seragam Satpam lengkap dengan nama Kries M. tertera diseragam itu [yang artinya semua itu sudah direncanakan dengan matang].

Semua itu dilakukannya tanpa sepengetahuan Big Boss yang sedang ke Luar Negeri, makanya surat mutasi itu pun tanpa tanda tangan Big Boss langsung. Tidak berhenti disitu saja usahanya untuk membuat ayahku ga betah dikantor, Dia pun memerintahkan karyawan yang lain (hingga Satpam yang lain) untuk menjauhi ayahku (dikucilkan), bahkan ayahku yang biasa kerja 8 to 4 dipindahkan jam kerja ke 7 to 7 tanpa lemburan. Bagaimana tanggapan ayahku menerima semua ketidakadilan itu??

Awalnya ayahku pun langsung berfikir untuk resign, tapi semua keluargaku (mama, adik, aku, bahkan suamiku) mencoba untuk mengetuk hati ayahku, kasian Nassita jika dikorbankan. Alhamdulillah beliau masih diberi kesabaran dan kekuatan oleh Allah SWT hingga bisa bertahan sampai saat ini. Mungkin juga karna semua karyawan disitu empati pada ayahku, mereka yang sejak awal loyal terhadap ayahku karna ayahku pun memang dekat dengan semua karyawan; ga berubah sedikit pun sikap mereka terhadap ayahku, mereka juga tau siapa yang zalim dan siapa yang dizalimi, sungguh perhatian mereka merupakan kekuatan tersendiri untuk bertahan.

Tapi sebagai anak yang tau sifat dan watak ayahku, sungguh miris dan terluka hatiku melihat ayahku direndahkan dan dipermalukan seperti itu [sebelumnya pernah ada masalah juga, tapi ayahku hanya dipindah Departemen]. Walaupun untuk ujian kali ini beliau lebih tegar, semuanya dijalanin dengan tabah, ga buru-buru resign. Alhamdulillah banget, ternyata kedatangan Nassita membawa pengaruh positif untuk ayahku. Apa karna pengaruh usia ya?? hehehe

Karna itu aku semakin bangga dengan ayahku, beliau tetap akan menjadi salah satu laki-laki hebat dalam hidupku (disamping suamiku tercinta tentunya). Semangat ya ayahku, jangan pernah menyerah, Allah tidak akan tinggal diam melihat ketidakadilan merajalela, Allah pun tidak akan menyia-nyiakan kesabaran kita, Nassita pasti akan tumbuh menjadi anak yang bahagia karna dikelilingi oleh orang2 yang menyayanginya dengan tulus (aku berharap shishil pun begitu).

Senin, 19 Juli 2010

Renang part 2

Menyambung postingan bunda tentang Renang yang shishil susyaahhh banget masuk ke kolam renang, malah cenderung takut, akhirnya bunda tekadkan untuk lebih sering2 ajak shishil renang (tapi bisanya cuma kalo lagi ketempat akung-utinya di cikupa). Kebetulan sabtu kemarin kita sekeluarga ke cikupa, sekalian mo aqiqahan Adik Barunya bunda, makanya bunda ajak shishil renang di Water World Citra Raya. Nekat pula ajak renangnya, hihi, abis acara aqiqahan Sabtu pagi, sorenya bunda paksain renang, padahal di cikupa tuh dah rutin tiap sore pasti hujan (bunda nekat karna liat langit yg masih cerah ceria).

Tapi ternyata... perkiraan bunda salah sodara-sodara... baru 30 menit nyemplung kolam, itu pun shishilnya masih nangis tiap masuk ke air; hujan pun turun. Mau ga mau kita neduh dulu, mana shishil dah terlanjur basah, kesian banget sm menggigil tuh anak, hihi. Ga lama hujan pun reda, bunda coba ajak masuk air lagi, masih nangis juga, ok lah kita bilasan trus pulang, sia2 deh 50 ribu (tiket masuk) hari itu.

Minggu pagi adik bunda ajakin renang lagi, sebetulnya masih illfil sih ingat kemarin, udah keluar 50 ribu eh shishil ga mau masuk kolam trus hujan pula. Tapi karna si ayah juga pengen, akhirnya renang lagi deh, hihi (sambil berharap shishil bisa diajak kerja sama). Berangkatlah kita sekeluarga plus adik bunda (bukan yg bayi loh ya). Awal2nya shishil masih nangis pas mo masuk kolam, tapi entah gimana awalnya, adik bunda ini tiba2 sukses ajak shishil nyemplung ke kolam (bunda lagi sibuk cari ban renang yang dah ga dipake pemiliknya tapi blm dipulangin ke tempat penyewaan ban, hahaha emak2 irit). Malah udah berani naik perosotan yang ga terlalu tinggi, wah kalah bunda strateginya.

Daaannn... setelah itu bener deh, shishil jadi gampang banget, dibawa ke kolam yang lebih dalam pun ga masalah, ke kolam arus juga ok-ok aja, huwaaaa girang banget si bunda. Jadi dah ga masalah nih, apalagi bisa ditinggal2 coz ada adik bunda yang bisa gantian jagain. Lumayan bisa keliling2 nih sama si ayah, hahayy...

Diatas jam 1 siang, perosotan yang super tinggi itu dibuka, bunda, ayah dan adik bunda ganti-gantian aja naik itu, walaupun sebetulnya ngantrinya lumayan panjang, tapi tidak menyurutkan semangat kita, sampe berkali2 naik itu, hahahaha... Shishil juga enjoy banget saat itu, sibuk nunjuk sana nunjuk sini, ngoceh ga berenti2, jalan kesana kemari, sambil ngemil (roti, kue, susu UHT). Jadinya lama banget kita disana, dari jam 11 sampe jam 4 sore, untung aja cuaca agak mendung jadi betah bangetlah pokoknya.

Sayangnya kameranya ditinggal sama ayahnya dirumah akungnya, jadi ga ada dokumentasinya deh, padahal shishil lagi lucu2nya kemarin. Sama sekali ga rewel, walaupun dah kedinginan banget, tapi tetap ga mau dikeluarin dr kolam, sampe agak dipaksa juga kemarin. Mudah2an aja ini jadi awal yang baik untuk ke depannya, amin...

Sampe rumah akungnya lagi, pada kelaperan semua, ayah, bunda dan adik bunda langsung deh nguasain dapur plus semua isinya, hihi... tapi karna makanannya pedas, jadi shishil ga dikasih (cuma makan bubur trus nenen deh). Abis makan semua pada tepar dikasur, termasuk shishil dan ayah, padahal sorenya kita mo balik lagi ke cengkareng. Akhirnya kemaleman kita pulangnya, jam 8 baru pulang dari rumah akungnya, mana gerimis lagi. Alhamdulillah bisa nyampe rumah lagi dengan selamat, amin... hehehe

Jumat, 09 Juli 2010

Shillan Zahrani Salsabila

Kangen bunda dah lama ga posting tentang bidadari kecilnya bunda. Sekarang ini shishil dah makin ga bisa diam, baik mulut (ngoceh mulu) atopun kakinya (merambat, merangkak dan belajar jalan). Untuk jalan sih shishil sebetulnya dah bisa, tapi kadang masih malas kek orang ga semangat gitu, mungkin krn di lingkungan kami ga ada anak kecil yang seumuran shishil kali ya (yang lg belajar jalan). Untuk ngoceh pun masih babbling sebenarnya, tapi ya itu ngoceh mulu ga ada diamnya sedikitpun, paling saat dia tidur aja baru diam, hehe..

Shishil juga senang banget kalo liat ayah / bundanya sholat, dia pasti langsung ikut peragain gaya sholat (bersedekap) tapi terbalik tangan kiri yang diatas. Dan ga lama langsung deketin ayah / bunda, entah itu duduk didepan aybun ato berdiri sambil pegangan ke kita (yang buat aybun jadi nungguin dia pergi dulu baru bisa pindah ke gerakan sholat berikutnya). Walo ga jarang juga dia cuma liat dari kasur aja tanpa ganggu sedikitpun. Dan langsung minta salim (cium tangan) begitu liat aybun selesai sholat.

Mulai hobby main sekarang. Senang banget diajak main ke TK dekat rumah, karna disana banyak mainannya, ada perosotan, jungkat jungkit, ayunan, dan yang lainnya. Apalagi banyak juga anak2 tetangga yang main kesitu juga, jadi ya susah banget untuk diajak pulang.



Cuma bunda kadang kasian liat shishil, dia kalo ketemu anak kecil girang banget dan tegur anak kecil itu dg bahasanya dia sendiri (ramah ceritanya), tapi yg ditegur itu entah ga ngeh ato emang cuek anaknya; diam aja ditegur shishil. Bunda yang jadi miris banget, karna kalo dah gitu shishil pasti langsung diam yang seolah2 merasa diabaikan. Saking seringnya shishil jadi hafal orang yang ga ramah sama dia, jadi kalo ketemu dia pasti ga negur. Beda sama orang yang memang ramah (tiap ditegur langsung menyahut / senyum) sama shishil, pasti mau aja diajak main / digendong. Jadi ya bisa dibilang shishil itu ga punya teman main, sebetulnya ada anak temennya ayah yg kebetulan deket rumahnya, tapi dia sekarang tinggal di Bandung.

Fiuhh.. miris deh liat muka pengennya shishil tiap liat anak2 kecil lagi pada main sm temen2nya di TK. Makanya kalo dah gitu, paling bunda peluk trus ajak pulang deh, main dirumah sama ayah, bunda, mbah akung dan mbah uti. Mungkin kalo nanti kita dah pindah ke cikupa, suasananya beda kali ya. Apalagi disana ada tante kecilnya shishil yang bisa diajak main bareng nanti. Yang sabar ya nak...

Ups.. koq jadi curhatan bundanya nih..??? :D

Shishil juga lagi senang banget memanjat, apalagi manjat meja TV, dah ahli dia sekarang. Kemarin sore juga si ayah dibuat kaget, shishil naik dan duduk bersimpuh di 2 kardus baju yang lagi ditumpuk jadi 1. Untung aja si ayah curiga sepi banget ga ada celotehannya shishil (ayahnya lg di dapur), begitu diliat ke kamar, dia udah duduk manis di atas kardus itu (padahal dikiiiitttt lagi jatoh).

Ohya, shishil juga sekarang dah ngerti tentang duit (uang), tiap liat ayah bundanya pegang uang langsung tangannya ngacung dan bilang 'ta' (minta maksudnya). Ga tau deh siapa yang ngajarin, tapi kalo dah dikasih sih biasanya cuma dipegang aja, ga ngajak jajan / beli sesuatu. Kalo lagi diajak ke warung pun ga pernah minta sesuatu walaupun dia lagi pegang uang. Jadi emang cuma dipegang aja. Kalo dah lupa sama uangnya biasanya langsung ditinggal dimana aja (pernah pegang Rp 10.000 ilang, ga tau dimana), baru deh abis itu di cuci tangannya.

Hmm.. Kayaknya kalo bunda cerita tingkah polahnya shishil ga akan ada habisnya kali ya.. Ya udahlah segini aja dulu, kasian yang baca, hehehe...

Kamis, 08 Juli 2010

Adik baru...

Mudah2an ga ada yang heboh baca judul postingan ini, hehe.. karna bukan shishil yang punya adik baru (abis siapa donk??). Yang punya adik baru disini adalah bundanya shishil...

Hah??? Ga salah???

Ga salah koq beneran.. Bunda aja amazing pas pertama tau, secara dah punya putri berusia 1 tahun gitu loh, hehe.. Tapi ya sudahlah namanya juga dikasih rizki lagi sama Allah.

Cerita tentang kedatangan adik baru ini juga agak unik. Mama ku (bunda shishil) kan selama ini emang pake KB Pil yang setau aku kalo ga keminum sekali aja langsung berubah siklusnya (bener ga ya??) dan kita semua ga ada yang nyangka kalo si mama lagi isi lagi apalagi si mama juga masih tetap minum Pil KB nya (sampe tau dirinya hamil) cuma koq makin gemuk aja.

Anehnya si mama ga curiga sama sekali kalo dari abis lebaran tahun 2009 lalu dirinya ga haid lagi. Sampe suatu ketika sekitar bulan Februari si mama nyadarin ada yang gerak2 di perutnya, kadang dikanan perut trus pindah ke kiri, dari situlah muncul pikiran 'apa hamil yah??' Akhirnya di periksalah di dokter, yang hasilnya POSITIF dan diperkirakan sudah berusia 5 bulanan (itu perkiraan dokter).

Kita pun memperkirakan lahirnya abis lebaran, tapi ternyata pas di USG akhir Mei, hasilnya sungguh mencengangkan, diperkirakan 2 minggu lagi lahir. Kita semua kaget, berarti kan udah masuk 9 bulan donk, piye iki pak dokter ??

Berpegang pada hasil USG, mulai repotlah siap-siapin perlengkapan si calon baby, sampe barang2 shishil pas bayi dijarah semua (untung masih ada padahal dah dikasih ke sodara2 juga). Karna jarak rumah shishil (cengkareng) dan rumah mbah uti (cikupa) terbilang jauh, juga karna kesibukan bunda di bisnis yang baru jadinya ga bisa nemenin (padahal pengeeennn banget bisa nemenin si mama lahiran), tapi ternyata telat; kita dikabari pas baby nya udah lahir.

Akhirnya sabtu pagi tanggal 12 Juni 2010, lahirlah Adik perempuan bunda (padahal semua orang dah mengira cowok loh) dan meluncurlah kita bertiga (ayah, bunda, shishil) ke cikupa. Tiba di cikupa hujan deras makanya ga bisa langsung jenguk ke bidan. Sorenya pas hujan reda, si mama langsung diantar pulang sm ibu bidannya naik mobilnya. Campur2 deh rasanya liat ada baby lagi dirumah, hehehe.

Apalagi dengar kisah perjuangan si mama yg menakjubkan banget. Ternyata si baby itu posisinya sungsang pas lahir, udah dicoba yg macam2 oleh bidannya pun tetap ga bisa keluar, sampe bidannya hampir nyerah dan bilang gini ke mama 'bu, kalo ibu ngedennya ga kenceng, bayinya ga bakalan keluar bu, kalo dah gitu saya cuma bisa kirim ibu ke RS untuk di Caesar'. Si mama demi mendengar kata caesar langsung deh mbayangin uang yang pastinya banyak banget utk biaya caesar itu (ibu2 irit), akhirnya pun menguatkan diri dan mengejan dengan sekuat tenaga. Dan Alhamdulillah di akhir nafas mama lahir jugalah si baby dan mama tidak mengalami episiotomi sedikitpun, sendirian pula karna si bapak ga berani nemenin (makanya bunda pengen bgt nemenin krn dah tau bapak pasti ga berani).

Begitulah ceritanya temans, makanya dah lama ga utak atik blog ini, rencana mo ganti theme pun tertunda terus. Dan si baby yang rencananya mo dikasih nama 'NASHITA PRAMESTY' itu sekarang dah berumur 3 mingguan dan inilah penampakannya :





Gimana reaksi shishil liat tante kecilnya?? Kalo lagi bener mah dia ga rewel liat bunda / ayahnya gendong si baby, tapiiii kalo lagi muncul manjanya, jangankan gendong; deket2 aja ga boleh. Dan anehnya shishil pengen deket2 si baby terus, udah dibawa keluar kamar juga pasti masuk lagi masuk lagi, giliran di suruh sayang (baca : cium) tante kecilnya ga mau, megang juga ga mau, maunya cuma liatin dari deket aja. Hmm.. pertanda apakah ini?? Apa shishil mo punya ade kecil juga??

Ohh no.. jangan dulu deh Ya Allah, bunda masih belum puas sayangin shishil. So, nanti2 dulu deh kasih ade buat shishil nya, hehehe :p

Senin, 05 Juli 2010

Logo baru...

Pagi-pagi buka fesbuk, eh dapet kiriman gambar yang keren banget. Nih dia gambarnya... Logo d'BCN bulan Juli 2010 yang cute abis... hehe

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...