Jumat, 11 Februari 2011

Film kesukaan shishil

Bunda mo cerita soal film yang saat ini lagi digandrungi banget oleh shishil. Lucu juga anak kecil punya film kesukaan, hehehe. Nah ini dia film kesukaan shishil saat ini :



Ya.. betul.. film CJ7 yang dibintangi oleh Stephen Chow (Mr. Chow) dan Xu Jiao (Dicky). Ayah dan anak yang tinggal direruntuhan rumah tua karna kemiskinan yang melingkungi mereka. Bahkan saking miskinnya, sang ayah terpaksa mengais2 tempat sampah untuk mencari barang2 yang menjadi kebutuhan anaknya, contohnya aja sepatu. Tapi karna sepatu yang ditemukan ditempat sampahpun sudah rusak, otomatis sepatu itu tak bertahan lama dipakai oleh dicky. Sampai akhirnya sang ayah menemukan bola hijau yang nantinya berubah menjadi CJ7 dan membantu banyak kehidupan mereka, bahkan mengorbankan nyawanya sendiri untuk menolong ayahnya dicky dari kecelakaan kerja yang merenggut hidupnya.

Loh koq jadi meresensi filmnya sih?? Padahal bunda kan mau cerita gimana sukanya shishil sama film ini, hihihi. Kesukaan shishil berawal saat secara ga sengaja melihat film ini di Trans TV, itupun sudah mau penghabisan. Dan setelah filmnya habis, shishil pun nangis minta disetel ulang, lawong di TV gimana setel ulangnya?

Akhirnya ayah dan bunda mencoba cari2 tuh film di penjual DVD (bajakan loh ya, hihi) dekat rumah, ternyata ga ada. Lama dicari baru ketemu, itupun lumayan mahal karna di mall belinya (plus bajakan pula, hiks). Tapi ya sudahlah, yang penting shishil senang.

Awal2 disetelin shishil ga suka, karna belum muncul CJ7 nya (dia sukanya pas ada CJ7nya aja), akhirnya tiap kali nonton dipercepat tiap adegannya (apa sih istilahnya?) ke adegan menjelang detik2 munculnya CJ7 dari bola hijaunya. Nih gambarnya, lucu banget kan. Emaknya aja gemes liatnya, apalagi shishil yang ketawa2 girang tiap hewan lucu itu muncul.

Tiap ada adegan yang lucu pasti shishil ketawa, seolah mengerti dan tiap ada adegan yang agak seram dia pasti teriak2. Misalnya aja saat CJ7 dan dicky joget2 kegirangan, maka shishil akan ikut joget2 dan ketika adegan CJ7 diperebutkan oleh teman2nya dicky maka shishil ketakutan, karna CJ7nya ditarik ke kanan dan ke kiri. Begitu juga saat adegan ayahnya dicky mengalami kecelakaan ditempat kerja, pasti shishil ribut sambil nunjuk2 TV nya.

Tapi ada juga sih adegan kekerasannya, makanya tiap adegan kekerasan itu muncul langsung deh dipercepat lagi. Bukan kekerasan yang gimana sih, hanya adu judo teman2nya dicky, tapi tetap aja ada adegan pukul memukul biarpun sedikit. Jadi emang ga bisa ditinggal sendirian saat nonton ini, kecuali ayah / bunda yakin adegan setelah ini dan beberapa menit kemudian aman (karna ayah&bunda sudah hafal tiap adegannya, saking seringnya disetel haha). Kalo dirasa aman sih, lumayan bisa ditinggal ke dapur sebentar, hehehe.

DVD ini ga pernah bunda bawain ketempatnya mba esty, khawatir mba esty ga ngeh pas adegan kekerasannya, jadi mending dirumah aja nontonnya. Akibatnya, tiap nyampe rumah langsung bilang 'ngeom.. ngeom' (maksudnya minta setel CJ7), dikira shishil CJ7 itu kucing, padahal kan anjing. Apalagi kalo pas weekend bisa seharian penuh nonton beginian aja, fiuhhh...

Dan kalo ada piring terbang datang juga muncul anjing2 CJ7 yang banyak sekali, pasti shishil nangis, karna dia sudah hafal setelah itu pasti habis. Kalo sudah begitu terpaksalah diulang kembali, huffhhhh...

Btw pas Imlek kemarin disetel lagi tuh kayaknya di Trans TV, tapi ga di dubbing ke bahasa indonesia seperti pas bunda tonton pertama kali malah di dubbing ke bahasa inggris, jadi kurang baguslah menurut bunda (halah bilang aja ga tau artinya, haha). Dan begitu tau ada film kesukaannya, langsung deh dipantengin tuh TV, padahal ayah bundanya lagi sibuk beres2 pas pindahan rumah kemarin, cape deh...

nb. baru tau loh kalo ternyata pemeran Dicky itu perempuan, ckckck sama sekali ga keliatan perempuannya pas memerankan Dicky, kerennn...

nb. gambar-gambar diambil dari mbah google

Kamis, 10 Februari 2011

Award lagi

Cuma mo pajang award aja nih, hehehe...



Award ini diberikan oleh kang ian. Hatur nuhun ya kang awardnya, keren pisan euy, semoga menambah semangat diriku untuk terus ngeblog ya :)




Nah kalo yang lucu dan imut-imut ini dari pakdhe cholik untuk semua peserta Kontes Unggulan Cermin Berhikmah (KUCB). Namanya Kridha Adi Nugraha. Semoga aja nanti pakdhe tergerak hatinya untuk mewujudkan award ini ke dunia nyata, jadi peserta yang belum beruntung dalam KUCB tetap mendapatkan hadiah, yaitu award ini yang telah lahir ke alam nyata (aduh gimana sih ini bahasanya). Kan lumayan dhe buat mainan shishil dirumah, hehehe...


Ohya kemarin dapat tali asih dari pakdhe cholik berupa buku berjudul Anakku Hebat karangan Xaveri Dani. Sayang fotonya blm sempat di upload ke blog, maafkan daku ya dhe, insya Allah di upload dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Kalo perlu sekalian di resensi isi bukunya :)

Selasa, 08 Februari 2011

Umi : Ketegaran Seorang Ibu dan Kekasih



Pengen ikutan kontes Sosok itu di blognya Bang Aswi nih. Tertarik banget dengan artikel bang aswi yang menceritakan tentang istrinya (umi) yang begitu tegar menjalani perannya sebagai ibu dan kekasih (pasangan jiwa).

Menurut pendapat aku, demikianlah adanya seorang wanita jika telah berkeluarga. Yang bagaimanapun kondisi dan keadaannya pasti lebih mengutamakan keluarga dan anak-anaknya, serta tak jarang mengesampingkan keinginan pribadinya dan seringkali keinginan itu harus dikubur rapat-rapat dalam hati kemudian dilupakan. Aku melihat hal itu pertama kali dalam sosok ibuku.

Ibu yang begitu setia dan berbakti pada ayahku, senantiasa mengutamakan ayahku diatas apapun termasuk kami anak-anaknya. Dalam hal makanan, pakaian dan kebutuhan-kebutuhan dasar yang lain. Jika kebutuhan ayah sudah terpenuhi, baru ibu akan mengutamakan kami, anak-anaknya. Hal itu berlangsung sejak beliau membuka mata (bangun tidur) hingga menutup mata (tidur malam) kembali. Seakan tak ada lelahnya, seakan tak ada jenuhnya. Dua puluh empat jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu, tiga puluh hari dalam sebulan. Seluruh waktu beliau habis untuk suami dan anak-anaknya.

Jika kondisi ekonomi kami sedang buruk, seringkali kulihat ibu makan hanya dengan garam ataupun kecap, sementara untuk suami dan anak-anaknya tetap tersedia makanan yang bergizi. Tak jarang pula kulihat ibu memakai daster yang telah lusuh dan sedikit tambalan ditepi-tepinya, sementara untuk keluarganya tercinta disediakan pakaian yang terbaik (bersih, bagus dan wangi). Begitu pun dengan sandal jepitnya, dompet uangnya, ataupun benda-benda lain yang dimiliki ibu; semua sangat sederhana.

Kadangkala aku kesal dengan ibuku, kenapa sih ibu melakukan itu semua. Setelah kondisi ekonomi membaik pun ibu tak kunjung membuang semua barang-barang usangnya, dengan alasan 'sayang kalo dibuang... masih bisa dipakai'. Padahal aku tahu bahwa jauh dilubuk hatinya ibupun memiliki keinginan, yang lebih sering untuk disimpan sendiri dan tak jarang berusaha untuk dilupakan. Sayangnya ayahku bukan tipe suami romantis yang suka memberi kejutan, hingga kadang aku merasa kasihan dengan ibu, ketulusan cintanya seolah tak berbalas. Atau aku yang kurang peka, hingga tak merasa cinta ayah untuk ibu?

Waktu berlalu dan kini giliran diriku yang berada di posisi ibu. Baru aku merasakan apa yang dulu dirasakan ibuku; perasaan cinta yang meluap-luap kepada keluarga kecilku dan perasaan ingin memberikan yang terbaik yang aku punya. Seringkali aku menahan keinginanku sendiri terhadap sesuatu hal, demi memberikan yang terbaik untuk keluarga kecilku. Dan seperti umi (istri bang aswi); aku pun masih mengekang keinginan terbesarku untuk melanjutkan pendidikanku, karna tak tega meninggalkan putri kecilku yang 5 hari dalam seminggu sudah kutinggal ke kantor dan ingin memberikan seluruh waktuku saat libur kerja untuknya. Semoga suatu saat nanti masih ada waktu untukku melanjutkan pendidikanku :)

Tak jarang pula aku menahan kantuk yang telah menyerangku sejak azan isya tadi demi untuk menemani suamiku tercinta mengobrol dan berdiskusi hingga larut malam. Tak jarang pula aku memaksakan diri memasak makanan yang aku sendiri kurang suka tapi ternyata suamiku amat menyukainya. Dan masih banyak lagi kenikmatan membahagiakan keluarga kecilku yang tak bisa aku sebutkan disini.

Tapi aku yakin semua itu takkan ada yang sia-sia, karna semua yang telah diciptakan dan digariskan-Nya tak ada yang sia-sia. Aku yakin suami dan putri kecilku pun merasakan betapa besarnya kecintaanku pada mereka. Karna itu mereka pun selalu berusaha menyenangkanku dimanapun aku berada. Mereka membuat hidupku sempurna dan indah layaknya di Syurga.



Akhir kata aku hanya ingin menjadi wanita yang shaliha; yang sejuk saat dipandang, yang menyenangkan saat diajak berbicara dan menjaga dirinya saat jauh dari suaminya. Karna aku ingin seperti sosok itu yang menjadi kekasih dan ibu yang terbaik untuk keluarga kecilnya :)

Cinta dari Sekolah...

Herien side :

Pertama kenal dia di SMPN 190 Jakarta saat kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa). Dia dan teman-temannya di ekskul Paskibra membimbing aku (dan teman-teman seangkatanku) mengikuti kegiatan itu yang berlangsung selama 3 hari. Aku yang sejak awal kenal begitu terkesan dengan dirinya yang menurutku ramah, smart dan cerdas sampai dibela-belain ikut masuk ekskul Paskibra juga. Sayang aku sama sekali tak diperhatikannya, karna dia lebih tertarik pada temanku yang tergolong lebih cantik. Sayangnya, oleh temanku itu juga tidak begitu diperhatikan, dengan alasan ingin konsentrasi ke sekolahnya dulu.

Waktu berlalu, tibalah aku memasuki masa-masa SMA ku di SMAN 56 Jakarta, tak disangka aku bertemu lagi dengan dirinya, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua OSIS dan kembali aktif dalam kegiatan MOS. Sejujurnya kaget, koq bisa ketemu dia lagi. Ingat juga dulu pernah tak dianggap; ingin rasanya gantian nyuekin, tapi ga tega karna ingat biar bagaimanapun dia kakak kelasku yang harus aku hormati (karna sejujurnya aku segan banget sama dia). Akhirnya aku nyerah dan tetap menyapa terlebih dahulu tiap kami bertemu. Pernah juga ada insiden kecil dengan pacarnya yang ternyata cemburu padaku, padahal sikapku padanya biasa saja, seperti layaknya adik ke kakaknya, seperti yang pernah aku ceritakan disini.

Ternyata aku dan dia tidak aktif di satu ekskul yang sama lagi, karna dia pindah haluan ke Pramuka dan aku tetap setia di Paskibra. Tapi kami bertemu lagi saat OSIS mengadakan acara LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) dan aku tambah terkesan dengan kedewasaannya memimpin teman-temannya yang menjadi panitia dalam kegiatan itu. Aku juga terkesan dia begitu dalam pengetahuannya tentang Bendera yang notabene harusnya dikuasai oleh aku yang aktif di Paskibra. Dia juga begitu terkenal di seantero sekolah termasuk di ruang guru, teman-temannya banyak, akrab dengan siapa saja, mulai dari Kepala Sekolah hingga Penjaga Sekolah. Dia juga aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh sekolah, pernah suatu kali saat diadakan acara Pentas Seni aku melihat dia menjadi vocalis bersama group bandnya (baru tahu aku kalo dia juga bisa bernyanyi).

Seolah tak sampai disitu semua keahliannya, saat telah lulus, aku kembali dikagetkan olehnya yang mendadak menjadi asisstant instruktur komputer kami. Dia mengaku instruktur yang memintanya menjadi asisstantnya karna keteteran jika sendirian mengajar komputer untuk semua siswa di sekolah kami. Jadilah beberapa bulan hingga kelulusanku diajar olehnya untuk pelajaran komputer. Sayangnya setelah lulus, aku ikut kedua orangtuaku ke cikupa dan menjalani hari-hariku disana.

Suatu hari saat aku menghadiri pernikahan seorang teman yang sudah kuanggap seperti saudara, betapa kagetnya aku menemukan dirinya disana. Ternyata dia telah berubah menjadi lebih dekat dengan Tuhan-Nya, lebih sholeh, dan aktif dalam kegiatan Rohis (Rohani Islam) di SMA kami. Saat itulah entah mendapat ide darimana, teman-temanku di Rohis setuju untuk menjodohkan kami.

Setelah melalui proses taaruf (saling mengenal) yang panjang dan lama bahkan sempat terputus beberapa lama. Akhirnya terucaplah khitbah itu pada tanggal 16 Maret 2008.



Dan ikatan suci itu pun terjalin tanggal 01 Juni 2008 dengan sangat sederhana (sesederhana niat kami; membangun keluarga yang SaMaRa dan diberkahi didunia serta diakhirat). Ikatan suci yang disaksikan dan didoakan oleh seluruh makhluk ciptaan Allah yang dilangit dan dibumi. Ikatan suci yang disebut sebagai 'Mitsaqan Ghaliza' perjanjian yang sangat kokoh. Ikatan yang suci yang menghalalkan segala yang haram.



Ternyata dia mampu menjadi suami yang baik. Memang tak jarang perselisihan kecil hadir diantara kami, tapi itu tak berarti apa-apa selain menambah kokohnya ikatan batin kami. Suka dan duka mewarnai hari-hari kami, terlebih setelah bidadari kecil itu hadir diantara kami pada tanggal 25 April 2009. Bidadari kecil yang kami beri nama 'Shillan Zahrani Salsabila' Sekuntum bunga yang berseri-seri dimata air syurga. Sungguh kehidupan kami terasa semakin lengkap.



Tak ada yang mampu kami lakukan selain bersyukur atas hari-hari indah yang senantiasa dikaruniai oleh-Nya, dan tetap berusaha menjadi pasangan dan orangtua yang terbaik untuk keluarga kecil kami.

Lagu yang paling cocok untuk kondisi kami saat awal-awal nikah adalah lagunya Once yang berjudul Aku Mau :

Kau boleh acuhkan diriku
Dan anggap ku tak ada
Tapi takkan merubah perasaanku
Kepadamu

Kuyakin pasti suatu saat
Semua kan terjadi
Kau kan mencintaiku
Dan tak akan pernah melepasku

Aku mau mendampingi dirimu
Aku mau cintai kekuranganmu
Selalu bersedia bahagiakanmu
Apapun terjadi
Kujanjikan aku ada

Kau boleh jauhi diriku
Namun kupercaya
Kau kan mencintaiku
Dan tak akan pernah melepasku

Aku mau mendampingi dirimu
Aku mau cintai kekuranganmu
Aku yang rela terluka
Untuk masa lalu

(ini lagu andalannya dia saat aku marah dan ngambek padanya, nyanyi sambil nenteng2 gitar kemana2, hehehe)

****

Danang side :

Tak pernah kubayangkan bahwa gadis lincah dan aktif itu akan menjadi istriku kelak. Sungguh bayangannya tak pernah lepas dari benakku. Seorang gadis yang selalu memakai rok dibawah lutut dan kaos kaki hingga betis serta rambut dikuncir kuda itu akan dikaruniakan oleh-Nya untukku. Terlebih sejak bertemu kembali di pernikahan seorang teman, yang memperlihatkan dirinya yang telah berubah menjadi gadis yang lebih shaliha, membuat bayangannya tak pernah mau meninggalkanku. Kenyataan bahwa dia tinggal di cikupa, tak membuat tekadku surut. Bahkan entah mengapa tekad itu berubah menjadi keyakinan yang kuat bahwa gadis cikupa itu akan kumiliki suatu saat nanti. Dan Allah begitu baik, memperkenankan dia menjadi milikku. Akan kujadikan ia sebagai wanita yang paling berbahagia sebagai ucapan terimakasihnya karna telah sudi menerimaku yang penuh kekurangan ini.

****

Artikel ini diikut sertakan dalam kontes 'Tanda Cinta di Januari' yang diadakan oleh Bunda Zahia di blognya. Dalam rangka ulang tahun pernikahan Bunda dan Ayah Zahia yang ke-3, semoga berbahagia selamanya.

Senin, 07 Februari 2011

Pindahan...

Wah ga terasa bulan Februari sudah memasuki hari yang ke-7. Dan ternyata blog ini masih kosong melompong, hihihi. Dan memang sejak awal bulan kita sekeluarga lagi sibuk packing-packing persiapan pindah rumah (baca : kontrakan). Keputusan pindah diambil pun memang mendadak. Jadi ceritanya ada tetangga kita yang cari masalah, dia dengan kurang ajarnya berani ngintip bunda pas mandi, kebetulan kamar mandi kita bersebelahan, dan alhamdulillah banget masih dilindungi sama Allah, jadi bunda liat kejelekan dia itu dari awal dan setelah yakin itu kepala botaknya tetangga sebelah (yang istrinya lagi dikampung krn melahirkan) buru2 deh masuk kerumah dan panggil si ayah. Si ayah gantian masuk kamar mandi dan menemukan si botak berkacamata itu dicelah kecil kamar mandi yang ga tertutup (sedikit loh ga banyak), dan begitu liat ayah, tuh orang langsung kaget dan buru2 masuk kerumahnya. Uhhhh nyebelin banget kan punya tetangga yang rese begitu, padahal dia itu dilingkungan situ dipanggil 'ustadz' tapi koq tingkahnya mirip orang yang ga tau ajaran agama. Istri dikampung melahirkan, ehhh dia disini kurang ajar sama istri orang.

Saat ditanya apa yg dia lakuin disitu juga jawabannya berbelit dan muter2 ga jelas, karna kesel banget, bunda laporin aja sama yang punya kontrakan. Mungkin karna malu / khawatir makin banyak yang tahu, akhirnya dia mutusin untuk pindah ke kontrakan yang lain. Dan disaat yang sama, yang punya kontrakan pun mau ngosongin 2 kontrakan karna mau dibangun sekolah disitu (keluarga yang punya kontrakan memang care dengan pendidikan), karna si botak yang rese itu mutusin mau pindah akhirnya kita tenang aja. Ehhh menjelang akhir januari tiba2 si botak itu bilang ke yang punya kontrakan kalo dia ga jadi pindah (padahal tuh kontrakan mo dibongkar awal februari), akhirnya kita jadi kalang kabut nyari kontrakan yang baru deh. Karna kasian kalo bapak mertua yang pindah, coz sekarang ibu mertua dah pulang kampung dan kemungkinan lama disana, jadi pasti berat banget pindahan sendirian. Jadilah kita sebagai anak yang ngalah cari kontrakan yang lain.

Alhamdulillah ada temen yang kasih tau tentang kontrakan yang sekarang jadi rumah kita yang baru. Memang agak lebih mahal dari yang sebelumnya, tapi insya Allah nyaman baik dari segi rumahnya sendiri ataupun dari lingkungannya. Walaupun pindahnya malam tanggal 3 februari (malam imlek) dengan maksud biar pas liburan imlek tinggal rapi2 aja, tapi teuteup sampe sekarang belum 100% rapi. Ga nyangka ternyata barang2 kita banyak banget, yang gede2 dah diangkut ehhh yang printilan2 masih ketinggalan dirumah yang lama. Alhasil berkali2 deh bolak balik kerumah yang lama ambil barang2 yang bisa diangkut dengan motor.

Sedih juga sih ninggalin rumah yang lama, biarpun sebetulnya ga bagus2 amat, tapi banyak banget kenangannya disana. Awal masuk kerumah itu beberapa hari setelah nikah, dengan tekad yang bulat bahwa kita harus mandiri maka kita paksain pindah (pas pertama pindah rumahnya masih kosong, barang2nya baru sedikit hehe). Berdua bersihin rumah itu, ngecat ulang, angkat barang2, geser sini geser sana. Ehh ga terasa pas pindahan sekarang dah ada makhluk kecil yang bantuin (baca : ngerusuhin hahaha), contohnya aja pas bunda lagi ngepack baju2 yang jarang dipake ke kardus, ehh sama shishil dikeluarin lagi tuh baju2nya; udah beresin mainannya di keranjang, ehh dikeluarin lagi, dihamburin lagi dilantai. Gimana mo selesai kerjaannya??

Tapi insya Allah semua lebih berkah ditempat yang baru, ga ada si botak yang rese lagi, ga ada ribut2 sama tetangga lagi masalah listrik dan air (listrik dan air bareng2, sedang ditempat baru masing2). Insya Allah juga kalo tabungan kita dah cukup, kita bakal pindah lagi ke cikupa, insya Allah ga lama lagi, aminnn...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...