Walaupun bunda tau ini udah telat, tapi bunda fikir ga apa-apa deh, daripada bunda lupa, secara blog'nya bunda kan baru jadi. Bunda mo flash back kisah kelahiran Bidadari Kecil'nya bunda, yang menurut bunda sedikit mengharukan.
Saat bunda sadar ada makhluk kecil tumbuh di rahim bunda, saat itu bunda lagi ada di Bali (acara kantor) tanggal 18-22 Agustus 2008. Seminggu sebelum keberangkatan bunda memang sudah telat haid, tapi ga terlalu yakin karena tiap bunda testpack hasilnya selalu negative, jadi bunda fikir mungkin kecapekan jadi telat haidnya. Tapi selama di Bali, bunda ga haid juga, malah timbul gejala hamil; ga bisa nahan buang air kecil sama sekali. Apalagi waktu jalan-jalan ke Tanah Lot, ugh hampir aja bunda pipis bukan ditoilet :D untung aja masih bisa ditahan. Pulang dari Bali bunda langsung testpack, eh ternyata hasilnya positif, Alhamdulillah ini bener-bener karunia indah dari Allah. Tapi bunda khawatir, karena selama di Bali makannya bunda bener-bener berantakan, apalagi kalo ga cocok sama menunya, langsung deh seduh pop mie. Mudah-mudahan aja kelalaian bunda ga berpengaruh terhadap janin yang sedang perlu nutrisi untuk tumbuh ini.
Masa trimester pertama, bunda lalui dengan berat; muntah, mual, plus ga doyan makan sama sekali. Apa aja yang masuk langsung keluar lagi, lebih parah lagi kalo makannya telat (walaupun telat semenit), obat & vitamin dari bidan sama sekali ga membantu. Akhirnya full 1 bulan Ramadhan bunda ga puasa karna kondisi bunda yang seperti itu (juga karena bunda khawatir dengan janin ini). Ohya ada 1 cerita tentang trimester pertama, waktu kerumah temennya ayah, kita ditawarin air oxy (air dengan kandungan oksigen tinggi) katanya bagus untuk perkembangan janin diminum saat bangun tidur pagi sebelum makan apapun. Karena bunda ingin yang terbaik untuk janin ini, akhirnya bunda coba, eh ternyata hsilnya langsung terasa setelah minum 1 botol. Bunda langsung muntah-muntah banyak banget (sampai keluar cairan kuning yang super pahit), setelah itu bunda coba makan, ternyata langsung keluar juga makanannya, malah lebih banyak dari yang dimakan. Makan siang juga sama nasibnya, makan sore juga, akhirnya perut bunda ga kemasukan makanan sama sekali sampai besok harinya :( kapok deh ga akan pernah minum lagi, sumpah.
Trimester kedua, sudah lebih mudah bunda lalui (karena morningsick'nya masih terasa), tapi bunda sudah bisa merasakan gerakan si kecil di rahim bunda. Amazing deh rasanya, ga percaya kalo ada makhluk kecil dirahim bunda. Saking penasarannya ayah dan bunda mutusin untuk USG, dan ternyata makhluk kecil itu memang sedang bergerak-gerak dengan lincahnya, detak jantungnya pun sudah kuat, ughh bunda jadi pengen lihat langsung dengan mata bunda sendiri. Karena ayah dan bunda selalu kangen dengan si kecil, akhirnya tiap bulan deh kita USG :) rasanya seneng banget kalo sudah lihat si kecil nendang-nendang, mainan tangan, isap jempolnya.
Trimester ketiga pun tiba, ga terasa sebentar lagi si kecil hadir, padahal ayah dan bunda belum persiapan apa-apa. Akhirnya suatu hari pas weekend, ayah dan bunda langsung borong perlengkapan bayi ditoko dekat rumah. Lumayan seh ga terlalu mahal, cuma habis sekitar 300 ribuan (itu baru baju, belum perlengkapan mandi dan yang lain). Ga sabar deh rasanya mo lihat makhluk yang selalu nendang bunda tiap bunda mo tidur, trus tidur tiap bunda beraktivitas, mutar-mutar tiap bunda setel musik/nasyid. Padahal temen-temen bunda yang hamilnya deket-deketan dengan bunda, sudah pada lahiran semua, jelas bunda jadi deg-degan. Walaupun bunda tau semua itu hak Allah, tapi tetap aja rasa khawatir dan was-was itu tetap ada. Bahkan saking khawatirnya, bunda mutusin USG lagi di detik-detik menjelang kelahiran si kecil ( kamis, 23 April '09) di Puskemas Pembina Kembangan (kantor ayah, jd gratis), dari layar monitor kelihatan si kecil masih menendang dengan lincahnya, ga ada yang perlu di khawatirkan, baru deh tenang bunda.
Tapi, ow-oowww, malamnya sepulang USG ada bercak-bercak merah yang keluar, apa ini waktunya...
To be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar