Rabu, 13 Januari 2010

100 real per jam

Bocah kecil itu menemui ayahnya yang payah karena bekerja. Sebab dari pagi hingga sore, ia mengontrol berbagai proyek dan kontraknya. Ia tidak punya waktu untuk diam dirumah selain untuk makan dan tidur.

Bocah : 'Ayah, kenapa engkau tidak lagi mau bermain denganku dan bercerita kepadaku? Aku sangat merindukan cerita2mu dan ingin bermain denganmu. Bagaimana pendapatmu bila hari ini engkau bermain sebentar denganku dan bercerita satu kisah kepadaku?'

Ayah : 'Anakku, aku tidak punya waktu untuk bermain dan membuang2 waktu. Karena aku punya pekerjaan dan waktuku sangat berharga.'

Bocah : 'Berilah aku satu jam saja dari waktumu, karena aku sangat merindukanmu, wahai ayahku.'

Ayah : 'Anakku tercinta, aku bekerja dan berjuang untuk kalian. Dan waktu satu jam yang engkau inginkan agar aku habiskan bersamamu itu, bisa aku pakai untuk mendapatkan penghasilan tidak kurang dari 100 real. Jadi, aku tidak punya waktu untuk sesuatu yang sia2 bersamamu. Ayo pergilah dan bermainlah bersama ibumu.'

Hari demi hari berlalu, dan kesibukan sang ayah semakin bertambah. Suatu hari bocah itu melihat pintu kamar ayahnya terbuka, maka ia masuk menemui ayahnya.

Bocah : 'Ayah berilah aku 5 real.'

Ayah : 'Untuk apa? Setiap hari aku memberimu uang 5 real. Untuk apa uang sebanyak itu? Ayo, pergi dari hadapanku. Aku tidak akan memberimu apa2 sekarang.'

Si anak pun pergi dengan perasaan sedih. Sementara sang ayah duduk sambik berfikir tentang apa yang dilakukannya terhadap anaknya. Dia pun memutuskan untuk pergi ke kamar anaknya untuk menghiburnya dan memberikan 5 real kepadanya. Bocah kecil itu sangat gembira menerima uang 5 real tersebut.

Kemudian bocah itu langsung menuju ranjangnya dan membuka bantalnya. Lalu di mengumpulkan uang yang ada dibawahnya dan mulai merapikannya. Lima ral untuk melengkapi jumlah uangnya.

'Ayah, sekarang ambillah uang 100 real ini dan berilah aku waktu 1 jam dari waktumu.' ujar bocah yang polos itu.



Ibrah : Wahai para ayah, dimanakan engkau saat anakmu membutuhkanmu? Berapa banyak waktu yang engkau berikan untuk anakmu? Dimana rasa kasih sayangmu bagi mereka? Wahai para ayah, ingatlah bahwa anakmu membutuhkan kasih sayangmu, membutuhkan senyummu, membutuhkan kebersamaanmu, membutuhkan perhatianmu, membutuhkan semua kebaikan darimu. Mereka tidak butuh uang, mainan, makanan atau harta lainnya, sedangkan engkau tidak memberikan kasih sayangmu pada mereka. Wahai para ayah, kembalilah...

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...