Jumat, 14 Januari 2011

Gundah...

Hmm... setelah kemarin posting tentang gembiranya kita karna ayah lulus test CPNS nya, ternyata sekarang posting tentang kesedihan. Jadi ceritanya kemarin itu mbah uti (ibunya ayah) dibawa ke RSU Cengkareng, yang bawa itu om gigih (suami bulek ninik, adiknya mbah akung). Padahal om gigih itu cuma mau nengokin mbah uti yang katanya sakit, tapi setelah dilihat oleh om gigih, akhirnya diputuskan dibawa ke RSU Cengkareng.

Ayah dihubungi mbah akung yang kebetulan lagi ga masuk kerja, akhirnya ayah ijin pulang tapi bunda yang ga bisa ikut karna lagi ngejar deadline kerjaan. Sampai di Rumah Sakit ayah nangis2 liat kondisi ibu, sedangkan mbah akung dan om tithon (adik ayah) hanya nunggu mbah uti diluar ruang IGD (ga ada yang berani masuk). Setelah liat ibu, ayah dipanggil om gigih, dan keluarlah pernyataan itu, "kamu ngapain aja, ibunya sakit koq ya ga dibawa ke Rumah Sakit?" Ayah cuma bisa diam di judge seperti itu.

Alhamdulillah kondisi mbah uti membaik, menurut dokter tekanan gula darahnya naik. Sorenya bisa pulang, ga harus rawat inap. Karna berita mbah uti masuk Rumah Sakit segera menyebar ke keluarga besar mbah akung dan mbah uti. Ga heran jika malamnya banyak sodara yang datang. Ternyata kejadian ga mengenakkan untuk ayah terjadi lagi saat itu.

"Kamu kemana aja nang, ibunya sakit koq diam aja?"

"Kamu ngapain aja sih nang, ibumu sakit tuh koq ga diurusin?"

Dan masih banyak kata2 menyakitkan (menurut ayah dan bunda) yang kami harus terima malam itu. Karna sudah ga tahan lagi, akhirnya kami memutuskan untuk pulang dan ga menemani sodara2 lagi ditempat mbah uti, kami tahu itu ga sopan, tapi kami ga sanggup lagi dengar kata2 menyakitkan seperti itu.

Sungguh bukan kami ga peduli mbah uti sakit yang sudah hampir 3 minggu itu. Bukan kami ga mau tahu sakit apa mbah uti. Malah sebaliknya, mbah uti tiap hari selalu datang kerumah tiap merasa badannya ga enak, ga peduli siang / malam, karna menurut mbah uti obatnya ada dirumah kami, yaitu shishil. Melihat shishil, mendengar celotehan shishil, tingkah polahnya shishil; itu sudah merupakan obat tersendiri untuk mbah uti. Sayangnya mbah uti ke shishil itu ga perlu diragukan lagi. Begitu pun sayangnya mbah uti ke bunda, biarpun bunda itu menantu, tapi ga pernah sekalipun menganggap bunda menantu, sejak awal menikah bunda sudah dianggap anak sendiri, biarpun bukan mbah uti yang melahirkan bunda tapi sayangnya sudah seperti ibu kandung. Ahh jadi kebawa sedih nih tiap ingat gimana sayangnya mbah uti... *berkaca2matanyamenahantangis*

Tiap mbah uti kerumah selalu bunda tanya, apa yang dirasain mbah, mau diapain, dipijitin / dikerikin. Mbah uti selalu bilang ga ada yang dirasain cuma badannya lemes banget dan cuma kadang2 aja mau dipijitin, itupun cuma mau sama ayah dipijitinnya. Berobat ke dokter juga sering banget, dari yang deket rumah sampai pengobatan alternatif yang jauhnya minta ampun dari rumah. Dan tiap kali berobat, tekanan darah ga pernah tinggi, malah cenderung rendah, tekanan gula darahnya juga sama, ga pernah tinggi. Jadi agak aneh juga kenapa tiba2 gula darahnya naik.

Sebagai anak laki-laki tertua di keluarga dan juga yang paling dekat secara jarak dan emosional dengan mbah uti, memang banyak yang berharap ayah bisa jagain mba uti. Sodara kandung ayah yang lain jauh dari mbah uti, seperti mba indra ikut suaminya di cilacap, tithon kuliah dan ngajar di solo. Jadi memang ayah satu2nya yang diharapkan. Tapi kenapa semuanya seenaknya aja menghakimi bahwa kita ga peduli sama mbah uti seperti itu?? Tanpa tahu kejadian yang sebenarnya??

Kita akui, beberapa hari kemarin kita memang sibuk siapin berkas2 untuk proses pemberkasan ayah menuju PNS (smoga berkasnya ga ada yg kurang dan ga ada yg ditolak, aminn). Kita akui mungkin perhatian kita ke mbah uti agak berkurang karna pemberkasan itu, tapi yang kita sesali kenapa semua itu berbalik menyerang kita saat kita sedang mempersiapkan masa depan yang notabene pastinya untuk mbah uti juga. Kita setiap hari main ketempat mbah uti, shishil pun mainnya ke situ terus, karna memang rumahnya bersebelahan. Jadi ya setiap hari kondisi mbah uti pasti terpantau terus oleh kita.

Salah kalo dibilang kita ga peduli, salah kalo dibilang kita ga perhatian sama mbah uti, kalo memang mbah uti merasa kita ga perhatian, pasti mbah uti ga akan mau kerumah kita lagi. Karna mbah uti orangnya sangat sensitif, ga bisa tersinggung sedikit saja perasaannya. Buktinya mbah uti ketempat kita terus, diwaktu sakit apalagi sehat, berarti mbah uti ga merasa kita acuhin kan.

Ayah ingin mbah uti segera resign dari tempatnya kerja saat ini, dan karna tanggung jawabnya akan mbah uti, maka ayah segera nyiapin keranjang kedua untuk menanggung mbah uti ke depannya. Kalo kerjaan saat ini sih hanya cukup untuk kami bertiga (ayah, bunda, shishil), tapi setelah SK ayah keluar nanti insya Allah mbah uti pun sanggup ditanggung. Memang salah kita merahasiakan kelulusan ayah itu dari mbah uti dan yang lain, tapi bukan berarti kita ga peduli kan. Malah kita sedang mempersiapkan untuk masa depan.



Ahh... sudahlah ga ada gunanya menyesal, semua sudah terjadi, ini cuma kegundahan sesaat, semoga mbah uti segera sehat seperti sedia kala. Ga ada lagi penyakit yang menghampiri. Agar mbah uti bisa puas main dengan shishil seharian, aminn...

nb. memang kita masih merahasiakan kelulusan ayah, mau membuat surprise untuk mbah uti, tapi sepertinya salah besar keputusan kita untuk merahasiakan, karna jadi kita yang dipersalahkan atas dropnya kondisi mbah uti kemarin. Akhirnya diputuskan untuk menceritakan semua, semoga menjadi obat untuk mbah uti...

18 komentar:

Lidya mengatakan...

Semoga mbak Uti cepat sembuh ya. dan juga selamat untuk ayah shishil

Lely Prawesti mengatakan...

semoga lekas sehat yah mbah utinya..^^
yah saya juga pernah menyesalkan adek sepupu saya yg tidak berkunjung kerumah krn ayahnya sakit hanya krn ayahnya berkata "aku g papa". dan akhirnya meninggal. mulai dari situ kami mengambil hikmahnya, org tua kita g akan bilg klo sakit ke anak dan krn g akan mau ngrepotin. jd kita yg harus pandai membaca situasi :)

ibunyachusaeri♡candrasa mengatakan...

Semoga cepat sembuh yah mbah Uti... yaudah mbak jgn sedih terus, smua kejadian diambil hikmahnya aja :)

non inge mengatakan...

semoga mbah uti cepet sembuh ya mba', dengan kabar tentang kelulusan ayah semoga semakin mempercepat pemulihan kondisi mbah uti...

tentang omongan sodara, sepertinya mereka hanya tau hasil akhir mba'... ndak perlu terlalu diambil hati yang lebih tahu apa yang sudah dikerjakan adalah cukup keluarga kecil mba' dan mbah uti juga ALLAH :)

selamat untuk ayah, semoga semua diberikan jalan kemudahan dan barokah dari ALLAH (Amin)

advertiyha mengatakan...

Semoga mbah uti segera sehat kembali, seger dan bisa maen2 lagi sama shisil.. diberkahi kesehatan dan umur panjang juga selalu diberikan kebahagiaan.. :)

selamat untuk ayah Shisil, semoga niat mulia untuk membiayai mbah uti dimudahkan dan diberi keikhlasan juga kesabaran... :)

sukses terus ya bunda n keluarga.. :)
salam sayang buat shisil cantik.. :)

Motik mengatakan...

duh bund... semioga mbah uti lekas sembuh ya... diberi kesehatan dan umur panjang supaya bisa main sama shisil terus :)

Allah maha tau mbak. Omongan saudara memang pada menyakitkan, tp insya allah hanya allah yang maha tau gimana sayang dan perhatiannya aybund shisil ke mbah uti.

windflowers mengatakan...

Semoga mbah uti sehat kembali spt sedia kala, bs main sm shishil sepuasnya kaya hari2 kmrn...

Ttg sodara, mnrtku sih ga usah terlalu diambil hati mba..aku yakin, mereka akan ngerti koq seiring berjalannya waktu. Krn memang yg jauh itu sk ga tau kondisi sehari2 aybund dan mbah uti yg sebenernya..yg penting kita sdh memberikan yg terbaik bwt mbah uti..krn faktor 'ndilalah' itu selalu sj ada..
Senyum ya mba, bwt aku hehehehee..

Selamat bwt ayah, semoga sukses selalu yaa...

Mmmuuuuaaacchhh bwt shishil sayang..

CichaMamaShaina mengatakan...

Semoga Mbah Utinya cepet sembuh ya, biar bisa terus main dan melihat Shishil tumbuh menjadi anak gadis yang cantik :)

Congrats juga untuk ayahnya.

Bibi Titi Teliti mengatakan...

Terkadang kalau orang lagi panik atau khawatir..reaksi pertama nya adalah melemparkan kesalahan kepada orang lain Bunda :)
Jadi dimaklum ajah ya Bunda...
Sabar :)

Mudah mudahan mbah Uti sehat selalu ya :)

bunda farras mengatakan...

sing sabar ya mbak .. utk berhasil memang slalu ada batu sandungannya .. jgn terlalu diambil pusing yang orang bilang .. sing penting kita tdk seperti yang mereka kira .. cepet sembuh ya buat mbah uti nya n congrats buat ayah shishil .. :)

kang ian mengatakan...

oaaalah g papa bun..Allah kan Maha Tahu, lagian mbah nya shisiel masih sakit ^^ saya do'akan semoga lancar semuanya.. selamat buat ayahnya shisiel ^^

Inda Rozalia mengatakan...

Mbah utinya Shishil masih kelihatan muda y.. Smoga mbah uti cepat sembuh. Nanti main lagi sama Shishil.
Buat ayah dan bunda, sabar y..

Nia mengatakan...

Yang sabar Mbak....mdh2an sodara2 marah cuma sesaat aja, krna panik lihat mbah uti sakit.....mudah2an setelah denger cerita yg sebenarnya mrk mau mengerti......

Selamat utk Ayah Shishil.....smoga berkas2nya lengkap semua dan SKnya segera turun.

Elsa mengatakan...

setuju banget sama komennya Aishi Lely...

semoga Mbah Uti bisa cepet sembuh

BABY DIJA mengatakan...

Kak Shisil itu bisa jadi obat ya Tante...
Kak Shishil hebat deh kalo gitu

Allisa Yustica Krones mengatakan...

Turut prihatin, bund...semoga mbah utinya Shishil dapat segera pulih total ya bund..

Memang orang tua gitu ya bund, gak akan pernah bilang atau mengadu sakit ke anak-anaknya, pengennya disimpan sendiri spy anak-anak gak khawatir...

Soal kata-kata orang, gak usah dipikirkan, bund, yg penting mikirin yg ke depannya aja utk kesembuhan utinya Shishil ^_^

BunDit mengatakan...

Yang sabar bun. Semoga mbah Uti segera sembuh dan terus bisa bermain sama Shishil. Amin :-)

Zulfadhli's Family mengatakan...

Sekarang gimana keadaan Utinya Shishil Bun? Semoga gula darahnya kembali normal dan sehat seperti sedia kala yah. Amien

Jangan sedih lagi yah Mba, orang kadang emang men-judge tanpa mau tau apa yang terjadi sebenernya. So, biarin ajah deh anjing menggonggong. Semangath Mba :-)

B: Selamat yah atas keberhasilan Ayahnya Shishil lulus tes. Kapan neh makan2nya? Hehehhee

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...