Rabu, 08 Agustus 2012

Double Jeopardy

Pernah dengar film yang berjudul 'Double Jeopardy'? Atau malah sudah pernah menontonnya? Film keluaran tahun 1999 ini baru semalam bunda lihat kesian deh gue. Gara-gara karna sakit gigi yang bikin ga bisa tidur, akhirnya tertontonlah film ini sungkem ke sakit gigi :D.

Ceritanya sih agak loncat-loncat gitu yaa, jadi musti bener-bener melotot deh nontonnya plus fokus baca terjemahannya, sampe ga berasa nih gigi yg lagi sakit hahaha...

Kisah tentang seorang wanita bernama Elizabeth Parsons (Libby) yg hidup bahagia bersama suaminya Nicholas Parsons (Nick) dan anaknya Mathews Parsons (Matty). Hingga terjadilah suatu tragedi ketika Libby dan suaminya sedang berlayar, dan menemukan dirinya terbangun dg berlumur darah dan suami yg menghilang. Yang membuatnya kemudian menjadi tertuduh pembunuh suaminya dg motif ingin mendapatkan polis asuransi senilai 2 juta dollar.

Khawatir dengan keselamatan Matty, dititipkanlah pada Angela Green (Angie) sahabatnya sementara Libby menjalani hukuman selama 6 tahun penjara. Tapi ketika berkomunikasi dg Matty via telepon, Libby mendengar suara Nick suaminya. Sadarlah Libby bahwa ia telah dijebak. Hingga akhirnya ia dibebaskan dg bersyarat.

Pengalaman di penjara mengajarkan Libby bahwa seseorang yang telah dinyatakan meninggal oleh hukum (UU AS), maka pelakunya tidak akan dikenakan hukuman untuk kedua kalinya bila membunuh orang yg sama utk kedua kalinya (double jeopardy). Bertekadlah Libby mencari Angie dan Matty (yang berkali-kali pindah rumah) serta membalas dendam pada Nick (yg telah berkali-kali berganti nama).

Banyak banget yang bunda ambil film ini, diantaranya kasih sayang seorang ibu yang sangat besar pada anaknya. Libby ini selama di penjara ga ada seharipun tanpa memikirkan keadaan Matty. Bahagiakah Matty, masih akan ingatkah Matty ketika bertemu kembali dengan ibunya, dan lain sebagainya.

Yang paling mengharukan dari film ini, adalah saat Libby berhasil bertemu dengan anaknya. Matty ternyata masih ingat dengan ibunya walaupun telah berpisah bertahun-tahun lalu. Menurut film ini, seorang anak tidak akan pernah lupa suara ibunya dan panggilan khas ibunya, bahkan saat si anak masih bayi sekalipun, ia sudah mengenal dengan baik suara ibunya.

Kecintaan akan anak jg membuat seorang ibu mampu melakukan hal-hal luar biasa yang sebelumnya (bahkan) ga pernah terlintas olehnya. Even yang berbahaya sekalipun. Seperti yang pernah bunda rasain, dari ga bisa mandiin shishil waktu bayi gendong bayi aja takut jatoh, trus maksain diri, akhirnya jd biasa. Begitu juga dg potong kuku bayi yg tipis plus transparan ngeri ga sih liat kuku setipis itu hehe, pakein baju, memerah ASI, bikin MPASI sendiri, dll dll.

Fiuhh... waktu shishil bayi aja udah banyaakkkk banget yg bunda pelajari, apalagi sekarang... yang anaknya udah ceriwis banget... sumpahh makin banyak lagi yg bunda pelajari. Serasa ga ada habis-habisnya ilmu-ilmu baru yang bunda pelajari seiring perkembangan shishil.

Dan bunda yakin masih banyak banget hal-hal baru yang nantinya akan bunda pelajari, seiring dengan perkembangan shishil di SD, SMP, SMA, dan selanjutnya. Semoga aja ketika ada adiknya shishil kelak, bunda ga lupa lagi cara merawat bayi hahahaha...

Makasih banyak ya sayang, telah memberi bunda kesempatan untuk mempelajari banyak hal bersama tumbuh kembang shishil :)

12 komentar:

Mami Zidane mengatakan...

kalo bukan karena sakit gigi pasti film ini belum tentu ditonton ya mbak...hehe

Lidya Fitrian mengatakan...

gara-gara sakit gigi jadi belajar dari sebuah film ya, untuk selalu sayang anak :)

ainuq mengatakan...

Thanks to sakit gigi dong jadinya ya, Bun...;)

Arman mengatakan...

pernah denger tentang film ini dan denger juga kalo film ini bagus. tapi sayangnya gua belum pernah nonton...

Bunda Kanaya mengatakan...

aku lom pernah nonton filmya mbak.. tapi baca ulasannya aja udah seru banget dan mengharukan langsung terbawa suasana... ngebayangin klo jadi posisi si ibu terpisah bertahun tahun dengan anak... ihikss....

K.A.A mengatakan...

wah kayaknya wajib di tonton ne film, download ah.....

BunDit mengatakan...

Wah...filmnya bagus banget ya bun? jadi pengin nonton. Emang kasih ibu sepanjang jalan. Anak adalah tempat belajar orangtua yang paling uptodate :-)

ibunyachusaeri♡candrasa mengatakan...

Wah hrs ikutan nonton nih, makasih mba infonya :)

Keke Naima mengatakan...

kalo yg namanya orang tua, PR buat ngurusin anak kayaknya seumur hidup ya mbak :D

mama kinan mengatakan...

keren..like this yoo...
udah pernah nonton filmnya.....
closing tulisannya bunda shisil keren..itulah anak dan bundanya yah mbak....seperti lagu kasih ibu itu nyak...tak terhingga sepanjang massa....jadi ingat dengan kinan...
setuju dengan closingnnya...banyak hal kita belajar dari proses menjadi ibu dari anak anak kita ini....dan begitupun anak anak kita kepada kita..subhanallah..ibarat kata emaknya pulang kerja masih bau apek dan keringet asempun dia nggak bakalan komplen kalo dipeluk ma kita...nenen dalam pelukan kita...dah hapal banget dengan bau keringat kita...:) semoga kita bisa jadi ibu yang baik buat anak anak kita *amien

Anonim mengatakan...

sejak tahu reviewnya, aku belain nonton film ini di bioskop lho! film ini emang bagus bgt.....
kalau gak salah, waktu nelpon, lha kok papanya datang, trus karena si anak ini noleh dan nyebut "daddy...." si Libby langsung terhenyak dan sadar, karena emang mayat suaminya kan gak pernah ketemu. ish aku sok tau....tapi terus terkenang sama film ini :)

kalau ada waktu tonton the next three days. Ceritanya ya macam2 itu meski gak sebagus double jeopardy :)

Unknown mengatakan...

alloo salam kenal ya.
aku dah nonton film ini thn 99 pas filmnya kluar. salah satu film favorit. nyebelin itu si angie...acting as friend ternyata musuh dlm selimut.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...