
Ya.. betul.. film CJ7 yang dibintangi oleh Stephen Chow (Mr. Chow) dan Xu Jiao (Dicky). Ayah dan anak yang tinggal direruntuhan rumah tua karna kemiskinan yang melingkungi mereka. Bahkan saking miskinnya, sang ayah terpaksa mengais2 tempat sampah untuk mencari barang2 yang menjadi kebutuhan anaknya, contohnya aja sepatu. Tapi karna sepatu yang ditemukan ditempat sampahpun sudah rusak, otomatis sepatu itu tak bertahan lama dipakai oleh dicky. Sampai akhirnya sang ayah menemukan bola hijau yang nantinya berubah menjadi CJ7 dan membantu banyak kehidupan mereka, bahkan mengorbankan nyawanya sendiri untuk menolong ayahnya dicky dari kecelakaan kerja yang merenggut hidupnya.
Loh koq jadi meresensi filmnya sih?? Padahal bunda kan mau cerita gimana sukanya shishil sama film ini, hihihi. Kesukaan shishil berawal saat secara ga sengaja melihat film ini di Trans TV, itupun sudah mau penghabisan. Dan setelah filmnya habis, shishil pun nangis minta disetel ulang, lawong di TV gimana setel ulangnya?
Akhirnya ayah dan bunda mencoba cari2 tuh film di penjual DVD (bajakan loh ya, hihi) dekat rumah, ternyata ga ada. Lama dicari baru ketemu, itupun lumayan mahal karna di mall belinya (plus bajakan pula, hiks). Tapi ya sudahlah, yang penting shishil senang.

Tiap ada adegan yang lucu pasti shishil ketawa, seolah mengerti dan tiap ada adegan yang agak seram dia pasti teriak2. Misalnya aja saat CJ7 dan dicky joget2 kegirangan, maka shishil akan ikut joget2 dan ketika adegan CJ7 diperebutkan oleh teman2nya dicky maka shishil ketakutan, karna CJ7nya ditarik ke kanan dan ke kiri. Begitu juga saat adegan ayahnya dicky mengalami kecelakaan ditempat kerja, pasti shishil ribut sambil nunjuk2 TV nya.
Tapi ada juga sih adegan kekerasannya, makanya tiap adegan kekerasan itu muncul langsung deh dipercepat lagi. Bukan kekerasan yang gimana sih, hanya adu judo teman2nya dicky, tapi tetap aja ada adegan pukul memukul biarpun sedikit. Jadi emang ga bisa ditinggal sendirian saat nonton ini, kecuali ayah / bunda yakin adegan setelah ini dan beberapa menit kemudian aman (karna ayah&bunda sudah hafal tiap adegannya, saking seringnya disetel haha). Kalo dirasa aman sih, lumayan bisa ditinggal ke dapur sebentar, hehehe.

Dan kalo ada piring terbang datang juga muncul anjing2 CJ7 yang banyak sekali, pasti shishil nangis, karna dia sudah hafal setelah itu pasti habis. Kalo sudah begitu terpaksalah diulang kembali, huffhhhh...
Btw pas Imlek kemarin disetel lagi tuh kayaknya di Trans TV, tapi ga di dubbing ke bahasa indonesia seperti pas bunda tonton pertama kali malah di dubbing ke bahasa inggris, jadi kurang baguslah menurut bunda (halah bilang aja ga tau artinya, haha). Dan begitu tau ada film kesukaannya, langsung deh dipantengin tuh TV, padahal ayah bundanya lagi sibuk beres2 pas pindahan rumah kemarin, cape deh...
nb. baru tau loh kalo ternyata pemeran Dicky itu perempuan, ckckck sama sekali ga keliatan perempuannya pas memerankan Dicky, kerennn...
nb. gambar-gambar diambil dari mbah google