Rabu, 18 November 2009

Shishil sariawan 2

Setelah kemarin bunda tahu shishil sariawan, akhirnya bunda searching di internet tentang sariawan pada bayi. Ternyata sariawan pada bayi umumnya terjadi pada usia diatas 6 bulan, karena pada usia itu umumnya bayi sudah diberi MPASI (makanan pendamping ASI). Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan sariawan terjadi diantaranya :
1. Makanan / minuman yang terlalu panas
Makanan / minuman (susu) yang terlalu panas dapat menjadi penyebab timbulnya sariawan. Jadi selalu periksa suhunya sebelum diberikan kepada bayi; apakah sudah mampu diterima oleh mulut mungilnya atau tidak.
2. Traumatik
Traumatik yang dimaksud disini adalah mulut bayi terluka oleh sesuatu. Bisa karena gusi tergigit, tumbuh gigi ataupun gesekan dot yang terlalu keras. Kejadian gusi tergigit bisa berkaitan dengan rasa tidak nyaman akibat gigi yang baru tumbuh, antisipasinya bisa diberikan teether (mainan karet yang khusus untuk di gigit-gigit) sehingga dapat mengurangi rasa ketidaknyamanan itu. Gesekan dot yang berkontur kasar pun dapat menyebabkan sariawan, solusinya gunakan dot yang terbuat dari bahan lunak dan lentur (mis. silikon).
3. Zat Kimia
Pemakaian obat-obatan yang terlalu lama seperti harus mengonsumsi obat untuk menyembuhkan flek pada paru-parunya bisa menimbulkan sariawan. Zat kimia yang dikandung dalam obat bersifat asam. Bila tersisa di mulut bisa memicu sariawan karena proses pengasaman akan mengundang datangnya bakteri. Untuk itu, sedapat mungkin, setelah meminumkan obat, minumkan bayi air putih sehingga sisa-sisa obat tidak menempel di gusi maupun dinding mulut.

AKAN SEMBUH SENDIRI

Yang perlu dicermati, faktor makanan/minuman terlalu panas, traumatik, ataupun zat kimia, merupakan pemicu bukan penyebab. Menurut dr. Stephanus J. Sarmili, Sp.A., penyebab utama sariawan adalah virus yang menempel di mulut yang sedang terluka. "Ini sangat mungkin terjadi karena banyak virus bertebaran di udara. Nah ketika masuk ke dalam mulut kemudian menempel di luka akan memunculkan sariawan."
Sebenarnya dalam rentang 10-14 hari biasanya sariawan akan sembuh dengan sendirinya. Namun pada bayi perlu penanganan segera karena sariawan dapat menimbulkan gejala- gejala penyerta (simtomatis) yang membuatnya tidak nyaman. "Bila tidak diobati, memang relatif tidak ada bahaya yang mengancam jiwa bayi. Masalahnya, sariawan menimbulan nyeri dan rasa yang tidak nyaman. Kalau tidak ditangani, bayi jadi tidak mau makan. Belum lagi ia akan terus-menerus rewel karena nyeri dan perut kosong. Nah, efek lanjutan inilah yang harus diantisipasi," ujar Stephanus.
Jadi jika si kecil menderita sariawan, bawalah ia ke dokter. Biasanya dokter akan meresepkan beberapa obat untuk menghilangkan gejala-gejala simtomatis. Misalnya, obat penghilang nyeri yang dirasakan, obat penurun panas untuk mengu- rangi demam yang bisa muncul akibat rasa nyeri yang diderita, dan lainnya. "Yang jelas tidak ada obat untuk menyembuhkan sariawannya karena hingga kini memang belum ada obat untuk itu."
Memang ada yang mengaitkan sariawan dengan kekurangan vitamin C sehingga pengobatan seringkali disertai dengan pemberian vitamin tersebut. Sebenarnya, vitamin C selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh juga membantu epitelisasi, yakni proses pembentukan sel-sel/jaringan baru, termasuk yang ada di dalam mulut. "Diharapkan, dengan pemberian vitamin C proses penyembuhan luka bisa lebih cepat terjadi," kata Stephanus.
Artikel ini bunda ambil dari milis nakita. Terima kasih atas informasinya.
Nah menurut bunda penyebab sariawan shishil itu karena gigi-giginya yang baru tumbuh, jadi ketidaknyaman itu yang membuat lidahnya (sariawan shishil terjadi di lidah) tergigit. Apalagi sekarang ini giginya sudah 4 buah yang nongol. Hmmm.. mungkin memang sudah waktunya bunda beliin teether untuk shishil (kemarin-kemarin belum bunda berikan karna bunda pikir teether itu untuk bayi usia 8 bulan). Maaf ya sayang bunda telat tahu tentang ini, sampai shishil harus sariawan dulu baru bunda searching artikel ini. Sedih bunda kalo ingat shishil sakit waktu makan & minum asip, maafin bunda ya sayang..

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...